ilustrasi jaringan granuloma pyogenic (mypathologyreport.ca)
Dilansir News Medical Life Science, tanda awal granuloma piogenik adalah papula kecil yang lembut dan berkilau, dengan permukaan halus atau agak tidak teratur, yang selalu menonjol di atas kulit. Benjolan tumbuh selama beberapa hari hingga mencapai ukuran terbesarnya, yang biasanya kurang dari 2 cm. Lesi yang lebih besar jarang terjadi, tetapi telah dilaporkan. Pertumbuhan kemudian akan berhenti dan diameternya akan tetap sama dalam beberapa minggu.
Granuloma piogenik biasanya muncul di atas kepala, leher, atau lengan. Benjolan biasanya sesil, yaitu melekat dengan dasar lebar yang melekat pada kulit, tetapi varian bertangkai (pedunculated variants), di mana lesi seperti dilekatkan dengan tangkai. Permukaannya mungkin halus atau agak bergelombang, menyerupai buah rasberi.
Warna kemerahan pada tahap awal disebabkan adanya pembuluh darah kecil. Warnanya nantinya bisa bervariasi dari kecokelatan hingga hitam kebiruan karena perdarahan terjadi dari lesi.
Gejala yang paling mencolok adalah terjadinya perdarahan bahkan setelah trauma mekanis yang tidak signifikan. Ini sering menjadi gangguan besar, dan merupakan indikasi paling umum untuk menghilangkannya. Akibat episode perdarahan berulang ini mungkin terlihat berkerak atau bahkan memborok. Selain itu, granuloma piogenik tidak menyebabkan rasa sakit atau iritasi, dan tidak berkembang menjadi kanker.
Dalam beberapa kasus, satu lesi dieksisi tetapi setelah beberapa saat beberapa lesi satelit berkembang di sekitarnya. Namun, ini bukan kondisi menular.
Para granuloma piogenik oral, paling sering terjadi di gusi, dilaporkan sebanyak 3 dari 4 kasus. Diperkirakan bahwa ini mungkin dipengaruhi oleh peningkatan iritasi dan pembengkakan pada gusi sebagai akibat dari kebersihan mulut yang buruk. Benjolan juga bisa muncul di bibir, lidah, bagian dalam pipi, hingga langit-langit mulut bertekstur keras (hard palate). Frenulum (jaringan tipis di bawah lidah bagian tengah, yang menghubungkan lidah dengan dasar mulut) dan lipatan antara gusi dan pipi juga bisa terpengaruh.