ilustrasi operasi mata (augenchirurgie.org)
Diagnosis rabun senja akan bergantung pada penyebabnya. Dokter spesialis mata akan menanyakan gejala, riwayat keluarga, dan obat-obatan yang dikonsumsi pada pasien, lalu melakukan pemeriksaan mata untuk mengidentifikasi penyebab rabun senja.
Bila perlu, dokter juga bisa memesan beberapa tes tambahan, seperti tes darah untuk mengukur kadar glukosa dan vitamin A.
Pengobatannya juga akan bervariasi sesuai penyebab yang mendasari. Mengutip Medical News Today, perawatan rabun senja bisa termasuk penggunaan jenis kacamata atau lensa kontak tertentu yang mampu mendukung penglihatan yang baik. Pemakaian kacamata hitam juga bisa melindungi mata dari sinar ultraviolet (UV), sehingga bisa mencegah kerusakan lebih lanjut.
Apabila penyebab rabun senja adalah kekurangan vitamin A, maka pengobatannya akan melibatkan peningkatan asupan vitamin A baik lewat makanan maupun suplemen.
Pada kasus rabun senja yang lebih parah, operasi mata mungkin diperlukan. Metode operasi yang dilakukan biasanya adalah LASIK yang akan mengubah bentuk kornea untuk meningkatkan penglihatan. Jenis operasi lain juga bisa dilakukan, misalnya operasi untuk menghilangkan katarak dari mata atau untuk melepaskan tekanan di mata pada kasus glaukoma.
Meski sebagian kasus rabun senja bisa diobati, tetapi sejumlah kasus lainnya mungkin tidak dapat diobati sama sekali. Ini termasuk pada rabun senja yang disebabkan oleh retinitis pigmentosa. Sebab, penyakit tersebut belum memiliki pengobatan standar yang efektif. Jadi, selama penyebabnya tidak bisa diobati, maka rabun senja juga tidak dapat teratasi.