Dengan pandemi COVID-19 yang belum usai, tentunya wajar bila kita jadi tambah panik mendengar temuan bahwa kita bisa terinfeksi COVID-19 berulang kali. Namun, menurut Akiko Iwasaki, profesor imunobiologi di Yale School of Medicine, kita tidak perlu khawatir atau panik.
Prof. Akiko menekankan bahwa ini adalah contoh yang baik tentang bagaimana kekebalan tubuh seharusnya bekerja. Menurutnya, itu adalah tanda bahwa infeksi pertama cukup melindunginya, sehingga dia tidak menunjukkan gejala saat infeksi kedua.
Meski begitu, tidak ada jaminan semua sistem kekebalan pasien akan bereaksi seperti itu. Bisa jadi, orang lain yang terjangkit untuk kedua kalinya akan menunjukkan gejala yang lebih parah.
Yang bisa kita lakukan sekarang adalah melindungi diri dari penularan COVID-19 sebaik mungkin. Kamu bisa mengikuti panduan sederhana dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) di bawah ini:
- Rajin cuci tangan dengan air mengalir dan sabun atau pembersih tangan berbahan alkohol.
- Jaga jarak setidaknya 1 meter dengan orang lain. Lebih jauh lebih baik.
- Hindari pergi ke tempat yang ramai orang.
- Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut.
- Terapkan etika batuk dan bersin yang baik.
- Tetap di rumah dan lakukan isolasi mandiri kalau ada gejala seperti batuk, sakit kepala, atau demam ringan sampai kamu pulih.
- Bila mengalami demam, batuk, dan sesak napas, segera cari pertolongan medis dengan memberi tahu kondisimu terlebih dulu.
- Tetap update berita terbaru seputar COVID-19 dari sumber-sumber yang tepercaya.
Semoga kita semua tetap sehat!