Paus Fransiskus berada di tengah kerumunan di Lapangan Santo Petrus pada 12 Mei 2013. (Edgar Jiménez from Porto, Portugal, CC BY-SA 2.0, via Wikimedia Commons)
Pada 14 Februari 2025, Paus Fransiskus dirawat di rumah sakit karena bronkitis dan demam ringan setelah menghadiri audiensi pagi hari. Dokter mendiagnosis adanya infeksi saluran pernapasan.
Tiga hari kemudian, ia didiagnosis dengan infeksi polimikroba (bakteri, virus, dan jamur) di saluran pernapasan.
Hasil rontgen menunjukkan Paus Fransiskus mengalami pneumonia pada kedua paru-parunya (double pneumonia).
Pada 21 Februari, tim dokter Paus mengatakan dalam konferensi pers bahwa Paus masih dalam kondisi kritis dan belum sepenuhnya pulih, tetapi kondisinya tidak mengancam jiwa. Dokter mengatakan Paus sakit diabetes akibat steroid.
Esok harinya, Paus Fransiskus dalam kondisi kritis setelah mengalami krisis pernapasan dan membutuhkan oksigen bertekanan tinggi melalui selang hidung. Ia juga menerima dua transfusi darah setelah tes menunjukkan tanda-tanda anemia dan jumlah trombosit rendah, yang kemudian teratasi.
Pada 23 Februari, dokter melaporkan bahwa Paus Fransiskus mengalami gagal ginjal ringan. Tidak ada krisis pernapasan yang berulang, tetapi ia tetap dalam kondisi kritis.
Pada 26 Februari, gagal ginjal ringan yang dialaminya membaik.
Pada 28 Februari, Paus Fransiskus mengalami batuk spasme terisolasi (serangan batuk yang tiba-tiba dan hebat) di mana ia menghirup muntahan, yang kemudian memerlukan aspirasi noninvasif.
Pada 4 Maret, Paus Fransiskus mengalami dua episode bronkospasme akut yang memerlukan bronkoskopi untuk mengeluarkan sumbat lendir.
Dua hari kemudian, Paus Fransiskus merekam pesan audio yang disiarkan kepada umat di Lapangan Santo Petrus untuk berterima kasih atas doa mereka. Suaranya lemah dan ia kehabisan napas.
Pada 10 Maret, dokter menyatakan Paus Fransiskus tidak lagi dalam bahaya kematian akibat pneumonia, tetapi tetap dirawat di rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut. Dua hari setelahnya, rontgen dada mengonfirmasi perbaikan kondisi Paus Fransiskus.
Pada 22 Maret, tim dokter mengumumkan bahwa Paus Fransiskus diperbolehkan meninggalkan rumah sakit keesokan harinya, dan bahwa ia akan menjalani masa pemulihan setidaknya selama dua bulan, yang mana selama masa tersebut ia tidak diperbolehkan bertemu dengan banyak orang.
Pada 23 Maret, Paus Fransiskus dipulangkan dari rumah sakit setelah menjalani perawatan selama 38 hari. Pada hari itu ia muncul di balkon untuk menyapa banyak orang.
Pada 17 April 2025, walaupun masih dalam pemulihan dari double pneumonia, Paus Fransiskus tetap menjalankan tradisi Kamis Putih dengan menghabiskan waktu bersama orang-orang yang kurang beruntung, mengunjungi narapidana di penjara Regina Caeli, Roma.
Referensi
"Pope Francis speaks about his health and whether he'd ever retire." CBS News. Diakses September 2024.
"Pope Francis’ health: Here’s a timeline of his medical issues in recent years." Catholic News Agency. Diakses September 2024.
"Pope Francis Visits the Hospital: His Health Issues Through the Years." National Catholic Register. Diakses September 2024.
"A timeline of the life of Pope Francis: From Buenos Aires to Rome." The Independent. Diakses April 2025.
"Live Update - The latest on the death of Pope Francis." CNN. Diakses April 2025.