ilustrasi kemoterapi (pexels.com/ Ivan Samkov)
Tim dokter akan merencanakan pengobatan berdasarkan beberapa faktor seperti ukuran tumor, berapa lama tumor dimiliki, dan apakah ada tanda-tanda tumor telah menyebar. Dokter sering memilih operasi sebagai pengobatan pertama untuk sarkoma sinovial.
Perawatan lainnya mungkin termasuk:
- Kemoterapi: Dokter menggunakan beberapa jenis obat untuk membunuh sel kanker.
- Terapi radiasi: Menggunakan sinar energi yang kuat untuk membunuh sel kanker atau mencegahnya tumbuh.
- Imunoterapi: Perawatan ini bekerja dengan merangsang sistem kekebalan untuk mengembangkan lebih banyak sel pelawan kanker atau sel sehat.
- Terapi yang ditargetkan: Terapi yang ditargetkan menggunakan obat-obatan untuk memblokir zat di dalam atau pada sel kanker yang memungkinkan sel untuk tumbuh.
- Obat anti-angiogenesis: Obat ini memblokir pembentukan pembuluh darah, yang pada dasarnya membunuh sel kanker dengan menghilangkan darah yang mereka butuhkan untuk tumbuh.
Para peneliti tengah mengevaluasi manfaat dari menggabungkan radiasi, pembedahan, dan kemoterapi.
Sarkoma sinovial dapat menyebar ke bagian lain dari tubuh, bahkan ketika sudah tidak aktif selama beberapa waktu.
Sampai tumbuh berukuran besar, pengidapnya mungkin tidak memiliki gejala atau melihat benjolan. Itulah mengapa penting untuk menindaklanjuti dengan dokter bahkan setelah perawatan selesai dan tidak lagi memiliki tanda-tanda kanker.
Tempat metastasis yang paling umum adalah paru-paru. Namun, bisa juga menyebar ke kelenjar getah bening, tulang, otak, serta organ lainnya.
Diagnosis kanker apa pun tentunya bisa sulit secara fisik maupun psikis, apalagi jika didiagnosis dengan kanker langka.
Jadi, penting untuk memberi diri waktu dan ruang untuk memahami penyakit dan pilihan perawatannya untuk meredakan kecemasan. Dokter akan selalu ada untuk menjawab berbagai pertanyaan dan memastikan pasien nyaman dengan pilihannya.