ilustrasi flu (pexels.com/cottonbro studio)
Berbeda dengan Covid-19 yang baru ditemukan, HMPV bukanlah virus baru. Penyakit ini pertama kali dideteksi oleh ilmuwan Belanda pada 2001. Di luar itu, studi serologis pun menunjukkan bahwa HMPV telah ada setidaknya selama 60 tahun. Sejauh ini, penjelasan berbagai ahli merujuk pada satu jawaban yang sama, yaitu HMPV bukanlah virus berbahaya apalagi mematikan.
Pada dasarnya, HMPV merupakan pemicu infeksi saluran pernapasan akut. World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa penyakit karena infeksi virus ini jamak dijumpai secara musiman di belahan Bumi bagian utara yang memiliki iklim sedang. Sumber yang sama pun mengatakan bahwa kasus HMPV di China bukanlah pola wabah tidak biasa.
Menteri Kesehatan Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, menjelaskan bahwa HMPV memiliki karakteristik serupa dengan virus flu biasa lainnya. Hal itu terlihat dari gejala HMPV yang mirip seperti flu biasa. Sebut saja batuk, radang tenggorokan, hingga demam yang membaik dalam beberapa hari.
Lebih lanjut, orang dewasa sehat bisa saja terhindar dari paparan infeksi HMPV. Namun, tentu saja dengan rutin melakukan upaya pencegahan. Misalnya dengan rutin mencuci tangan, mengenakan masker saat berada di tempat ramai, menjaga ventilasi udara agar tetap baik, hingga menggunakan disinfeksi.