Kalau kamu khawatir tentang kadar gula darah, langkah paling bijak adalah berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan rencana perawatan sesuai kebutuhan kesehatan pribadi.
Melewatkan makan sesekali biasanya tidak terlalu berdampak pada gula darah. Namun, menjaga pola makan yang konsisten sangat dianjurkan, terutama bagi pasien diabetes.
Tips yang bisa membantu:
Sarapan tinggi protein dan serat: Membantu menjaga gula darah tetap stabil sejak awal hari.
Padukan karbohidrat dengan protein dan serat: Memperlambat pencernaan sehingga kadar gula lebih terkendali.
Pola makan teratur: Penelitian menunjukkan jendela makan kurang dari 12 jam per hari baik untuk kesehatan, termasuk regulasi gula darah.
Hindari makan larut malam: Terkait dengan kontrol gula darah yang buruk dan peningkatan risiko masalah kesehatan.
Pertimbangkan intermittent fasting: Jika ingin mencoba, lakukan konsultasikan dulu dengan dokter atau ahli gizi agar mendapatkan panduan sesuai kondisi kamu.
Melewatkan waktu makan, terutama sarapan, bisa berdampak buruk pada pengendalian gula darah. Walaupun beberapa penelitian menunjukkan bahwa puasa terencanabisa memberikan manfaat bagi gula darah, tetapi secara umum melewatkan makan tidak dianjurkan sebagai cara untuk memperbaiki kadar gula darah.
Jika punya pertanyaan tentang pengaturan waktu makan untuk mengoptimalkan kontrol gula darah, sebaiknya konsultasikan langsung dengan tenaga medis agar mendapatkan saran yang sesuai dengan kondisi kesehatan pribadi.
Referensi
Julie E. Holesh, Sanah Aslam, and Andrew Martin, “Physiology, Carbohydrates,” StatPearls - NCBI Bookshelf, May 12, 2023, https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459280/.
Hitomi Ogata et al., “Association Between Breakfast Skipping and Postprandial Hyperglycaemia After Lunch in Healthy Young Individuals,” British Journal of Nutrition 122, no. 04 (August 1, 2019): 431–40, https://doi.org/10.1017/s0007114519001235.
Aurélie Ballon, Manuela Neuenschwander, and Sabrina Schlesinger, “Breakfast Skipping Is Associated With Increased Risk of Type 2 Diabetes Among Adults: A Systematic Review and Meta-Analysis of Prospective Cohort Studies,” Journal of Nutrition 149, no. 1 (July 23, 2018): 106–13, https://doi.org/10.1093/jn/nxy194.
Hitomi Ogata et al., “Effect of Skipping Breakfast for 6 Days on Energy Metabolism and Diurnal Rhythm of Blood Glucose in Young Healthy Japanese Males,” American Journal of Clinical Nutrition 110, no. 1 (April 22, 2019): 41–52, https://doi.org/10.1093/ajcn/nqy346.
Keitaro Miyamura et al., “Association Between Skipping Breakfast and Prediabetes Among Adolescence in Japan: Results From A-CHILD Study,” Frontiers in Endocrinology 14 (February 22, 2023), https://doi.org/10.3389/fendo.2023.1051592.
Yoshitaka Hashimoto et al., “Skipping Breakfast Is Associated With Glycemic Variability in Patients With Type 2 Diabetes,” Nutrition 71 (November 9, 2019): 110639, https://doi.org/10.1016/j.nut.2019.110639.
Alessa Nas et al., “Impact of Breakfast Skipping Compared With Dinner Skipping on Regulation of Energy Balance and Metabolic Risk ,” American Journal of Clinical Nutrition 105, no. 6 (May 16, 2017): 1351–61, https://doi.org/10.3945/ajcn.116.151332.
Anouk Charlot et al., “Beneficial Effects of Early Time-Restricted Feeding on Metabolic Diseases: Importance of Aligning Food Habits With the Circadian Clock,” Nutrients 13, no. 5 (April 22, 2021): 1405, https://doi.org/10.3390/nu13051405.
Amy T. Hutchison et al., “Time‐Restricted Feeding Improves Glucose Tolerance in Men at Risk for Type 2 Diabetes: A Randomized Crossover Trial,” Obesity 27, no. 5 (April 19, 2019): 724–32, https://doi.org/10.1002/oby.22449.
Emily N. C. Manoogian, Amandine Chaix, and Satchidananda Panda, “When to Eat: The Importance of Eating Patterns in Health and Disease,” Journal of Biological Rhythms 34, no. 6 (December 1, 2019): 579–81, https://doi.org/10.1177/0748730419892105.