Sindrom Bloom atau Bloom syndrome (BSyn) adalah kelainan genetik yang sangat langka, yang ditandai dengan perawakan pendek, sensitivitas terhadap matahari yang ekstrem, dan peningkatan risiko kanker. Komplikasi potensial lainnya memengaruhi beberapa sistem dalam tubuh.
Meskipun sindrom Bloom bisa terjadi pada kelompok etnis mana pun, tetapi tampaknya lebih sering muncul pada orang-orang keturunan Yahudi Ashkenazi (Eropa utara dan timur) karena variasi unik dari gen BLM yang umum pada kelompok ini. Untuk beberapa konteks, dari 300 orang yang telah didiagnosis sindrom Bloom secara resmi melalui Blooms Syndrome Registry, sekitar sepertiganya adalah keturunan Yahudi Ashkenazi.
Nama sindrom ini berasal dari dokter kulit dari New York, Amerika Serikat, yaitu David Bloom, yang menemukan kondisi ini pada tahun 1954 setelah mengamati pasien dengan tinggi badan yang lebih pendek dari rata-rata, dan memiliki ruam kulit akibat sinar matahari, mengutip Verywell Health.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut deretan fakta medis seputar sindrom Bloom yang penting untuk diketahui.