Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
default-image.png
Default Image IDN

Sindrom HELLP adalah kelainan hati dan darah pada ibu hamil yang bisa berbahaya bila tidak segera ditangani. Kondisi ini mengakibatkan sel darah merah rusak, menyebabkan pendarahan dan masalah pada hati dan tekanan darah.

Nama sindrom ini merupakan akronim dari tiga kelainan utama yang terlihat pada analisis laboratorium, yaitu:

  • H untuk hemolisis: mengacu pada pemecahan sel darah merah. Pada individu dengan hemolisis, sel darah merah rusak terlalu cepat. Ini bisa menyebabkan kadar sel darah merah rendah dan akhirnya menyebabkan anemia, yaitu suatu kondisi ketika darah tidak membawa cukup oksigen ke seluruh tubuh.

  • EL untuk enzim hati yang meningkat (elevated liver enzymes): menunjukkan bahwa hati tidak berfungsi dengan baik. Sel hati yang meradang atau terluka mengeluarkan sejumlah besar bahan kimia tertentu, termasuk enzim, ke dalam darah.

  • LP untuk jumlah trombosit rendah (low platelet count): trombosit merupakan komponen darah yang membantu pembekuan. Saat kadarnya rendah, terjadi peningkatan risiko pendarahan yang berlebihan.

Sindrom HELLP umumnya berkembang saat trimester akhir kehamilan, tetapi bisa juga terjadi lebih awal atau setelah persalinan. Sindrom ini merupakan penyakit langka yang memengaruhi kurang dari 1 persen dari seluruh kehamilan, serta bisa mengancam nyawa ibu dan janinnya.

1. Penyebab dan faktor risiko sindrom HELLP

Default Image IDN

Penyebab pasti sindrom HELLP masih belum diketahui. Namun, beberapa faktor bisa meningkatkan risiko ibu hamil mengalami sindrom ini.

Dilansir Healthlinepreeklamsia adalah faktor risiko terbesar sindrom HELLP. Kondisi ini ditandai dengan tekanan darah tinggi, yang biasanya terjadi pada trimester ketiga. Meski begitu, preeklamsia juga bisa muncul lebih awal atau pascapersalinan, meski ini jarang.

Perlu diketahui bahwa tidak semua ibu hamil dengan preeklamsia pasti akan mengembangkan sindrom HELLP. Faktor risiko lain sindrom ini meliputi:

  • Usia ibu hamil di atas 35 tahun
  • Mengalami kelebihan berat badan
  • Ras Afrika-Amerika
  • Punya diabetes atau penyakit ginjal
  • Mengalami darah tinggi
  • Memiliki riwayat preeklamsia

Ibu hamil juga lebih berisiko mengalami sindrom HELLP jika pernah mengalami sindrom ini pada kehamilan sebelumnya. Sebuah studi menunjukkan bahwa risiko kekambuhan gangguan hipertensi, termasuk preeklamsia dan sindrom HELLP, pada kehamilan mendatang semakin besar, yaitu sekitar 18 persen.

2. Gejala umum sindrom HELLP

Editorial Team

Tonton lebih seru di