ilustrasi bakteri penyebab penyakit (pixabay.com/geralt)
Sindrom hemolitik uremik adalah kondisi yang terjadi ketika pembuluh darah kecil di ginjal rusak dan meradang, sehingga menyebabkan gumpalan yang menyumbat sistem penyaringan ginjal.
Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan sindrom hemolitik uremik. Salah satu yang paling umum adalah infeksi strain bakteri E. coli tertentu akibat mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi, seperti susu yang tidak dipasteurisasi, daging mentah, dan lain sebagainya.
Sebagian besar jenis bakteri E. coli memang merupakan flora normal yang hidup dalam usus manusia maupun hewan yang sehat. Akan tetapi, beberapa strain lainnya dapat menghasilkan racun berbahaya, yang disebut toksin Shiga, dan menyebabkan penyakit.
E. coli dengan strain 0157:H7 merupakan jenis E. coli yang sering dikaitkan dengan sindrom hemolitik uremik. Strain ini dapat menghasilkan racun Shiga, di mana ketika menginfeksi tubuh, racun tersebut dapat memasuki aliran darah dan merusak pembuluh darah, yang pada akhirnya menyebabkan sindrom hemolitik uremik.
Namun, tidak semua infeksi E. coli dapat menyebabkan sindrom hemolitik uremik. Penyebab lainnya dapat meliputi:
- Infeksi lain, seperti bakteri pneumokokus, HIV, atau influenza.
- Penggunaan obat-obatan tertentu, terutama yang digunakan dalam pengobatan kanker dan obat penekan sistem kekebalan pada penerima transplantasi organ.
- Meski jarang, sindrom hemolitik uremik juga kadang terkait sebagai komplikasi kehamilan atau kondisi medis lain seperti autoimun atau kanker.
- Kadang, sindrom hemolitik uremik juga dapat bisa terjadi akibat mutasi (perubahan) genetik yang diturunkan dari orangtua. Kondisi ini biasa dikenal sebagai sindrom hemolitik uremik atipikal.