ilustrasi penyakit kuning atau jaundice (britannica.com)
Individu dengan sindrom hepatorenal akan mempunyai berbagai gejala nonspesifik, termasuk kelelahan, sakit perut, dan perasaan umum sakit (malaise). Selain itu, bisa juga ada gejala yang berkaitan dengan penyakit hati lanjut, termasuk akumulasi cairan di perut (asites), menguningnya kulit dan bagian putih mata (jaundice), pembesaran limpa (splenomegali), dan hati yang sangat nyeri (hepatomegali).
HRS tipe 1 ditandai dengan penurunan fungsi ginjal yang cepat. Ginjal bertindak sebagai sistem penyaringan yang membuang zat-zat yang tidak diinginkan dan kelebihan cairan dari tubuh. Gejala penurunan fungsi ginjal yaitu meliputi akumulasi kelebihan cairan encer di ruang antara jaringan dan organ yang mengakibatkan pembengkakan pada area ini (edema), penurunan buang air kecil secara drastis, dan adanya peningkatan produk limbah nitrogen seperti nitrogen urea darah (BUN) dan kreatinin dalam darah (azotemia).
HRS tipe 1 bisa berkembang menjadi gagal ginjal yang mengancam jiwa dalam beberapa hari. Individu dengan HRS tipe 1 lebih mungkin menderita ensefalopati hepatik, yaitu suatu kondisi yang terjadi saat hati gagal memecah (memetabolisme) zat tertentu di dalam tubuh. Zat ini berjalan melalui aliran darah ke otak dengan efek toksik.
Ensefalopati hepatik bisa mengakibatkan kebingungan, kantuk, perubahan yang bisa dikenali dalam penilaian dan proses intelektual lainnya, dan perubahan psikologis lainnya. Ini juga lebih mungkin terjadi dengan gagal hati akut karena sebab apa pun.
HRS tipe 2 mengakibatkan disfungsi ginjal, yang umumnya berkembang lebih lambat dibandingkan tipe 1. Individu yang terkena cenderung tidak mengembangkan penyakit kuning dan biasanya tidak mengembangkan ensefalopati hepatik.
Individu dengan HRS tipe 2 sering mengembangkan akumulasi cairan di perut (asites), tidak merespons pengobatan dengan diuretik. Temuan ini disebut sebagai asites yang resistan terhadap diuretik. Ini bisa terjadi selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan dengan kenaikan BUN dan kreatinin yang lambat.