Gejala umum dari sindrom Landau-Kleffner (LKS) adalah ketidakmampuan dalam memahami bahasa (agnosia verbal audition) dan mengekspresikan bahasa (afasia). Selain itu, juga adanya temuan hasil tes elektroensefalogram (EEG) yang abnormal, yaitu tes aktivitas listrik otak.
Anak yang mulanya memiliki kemampuan bahasa normal, baik berbicara maupun memahami bahasa, seperti membaca dan menulis, dapat mengalami kemunduran keterampilan bahasa. Mereka tidak dapat berkomunikasi dengan orang lain.
Tak hanya itu, pada 70 persen kasus, anak dengan LKS juga memiliki kejang, terutama saat tidur. Kejang ini dapat menyebabkan goncangan dan sentakan pada satu atau seluruh sisi tubuh.
Biasanya kejang berlangsung selama beberapa menit, tetapi pada beberapa kasus, anak mengalami episode status epileptikus (kejang yang tidak berhenti dengan sendirinya atau memerlukan pengobatan tertentu).
Pada sebagian kecil kasus, pengidapnya juga dapat mengembangkan disfungsi perilaku yang serius, termasuk hiperaktif, defisit perhatian, impulsif, ledakan emosi, dan/atau perilaku menarik diri. Beberapa anak mungkin juga mengalami cacat intelektual.