ilustrasi sindrom nefrotik (medicalnewstoday.com)
Dilansir Healthline, sindrom nefrotik terjadi ketika pembuluh darah kecil di ginjal, yaitu glomeruli, mengalami kerusakan dan tidak bisa menyaring darah dengan baik. Kerusakan pembuluh darah ini bisa menyebabkan protein bocor ke urine.
Albumin merupakan salah satu protein yang hilang dalam urine. Protein ini membantu menarik cairan ekstra dari tubuh ke ginjal, dan kemudian mengeluarkan cairan ini melalui urine. Tanpa albumin, tubuh akan menahan cairan ekstra dan menyebabkan pembengkakan (edema) pada wajah, tungkai, kaki, dan pergelangan kaki.
Beberapa kondisi yang bisa menyebabkan sindrom nefrotik hanya memengaruhi ginjal. Ini disebut penyebab utama sindrom nefrotik atau sindrom nefrotik primer. Penyebab sindrom nefrotik primer yaitu:
- Glomerulosklerosis segmental fokal (FSGS): kondisi saat glomeruli menjadi luka karena penyakit, cacat genetik, atau penyebab yang tidak diketahui.
- Nefropati membranosa: selaput pada glomeruli jadi menebal. Namun, penyebab penebalan tidak diketahui. Meski begitu, ini bisa terjadi bersamaan dengan hepatitis B, lupus, malaria, atau kanker.
- Minimal change disease (MCD): untuk penderita penyakit ini, jaringan ginjal akan terlihat normal di bawah mikroskop. Namun, untuk beberapa alasan yang tidak diketahui, itu tidak bisa memfilter dengan benar.
- Trombosis vena ginjal: pada kelainan ini, gumpalan darah menghalangi pembuluh darah yang mengalirkan darah keluar dari ginjal.
Beberapa penyakit lain yang menyebabkan sindrom nefrotik bisa memengaruhi seluruh tubuh. Ini disebut penyebab sekunder sindrom nefrotik atau sindrom nefrotik sekunder. Penyebab sekunder sindrom nefrotik yaitu:
- Diabetes: gula darah yang tidak terkontrol bisa merusak pembuluh darah di seluruh tubuh, termasuk ginjal.
- Lupus: merupakan penyakit autoimun yang mengakibatkan peradangan pada persendian, ginjal, dan organ lainnya.
- Amiloidosis: penyakit langka ini terjadi karena penumpukan protein amiloid di organ tubuh. Protein amiloid bisa menumpuk di ginjal dan kemungkinan bisa menyebabkan kerusakan ginjal.
Beberapa obat seperti obat pelawan infeksi dan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), juga dikaitkan sebagai penyebab sindrom nefrotik.
Menurut data dari National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK), diabetes merupakan penyakit sistemis yang paling sering menyebabkan sindrom nefrotik, sedangkan FSGS merupakan kondisi terkait ginjal yang paling mungkin menyebabkan sindrom ini.
Sindrom nefrotik primer merupakan jenis yang paling umum pada anak-anak. Selain itu, beberapa anak kemungkinan juga bisa mengalami sindrom nefrotik kongenital, yang biasa terjadi dalam 3 bulan pertama kehidupan. Kondisi ini bisa disebabkan oleh cacat genetik yang diturunkan atau infeksi segera setelah lahir. Anak-anak dengan kondisi ini nantinya kemungkinan membutuhkan transplantasi ginjal.
Sama halnya seperti anak-anak, sindrom nefrotik pada orang dewasa juga disebabkan oleh penyebab primer dan sekunder. Penyebab utama paling umum dari sindrom nefrotik pada orang dewasa yaitu FSGS. Kondisi ini dikaitkan dengan harapan yang lebih buruk. Sekitar 50 persen dari orang dengan FSGS dan sindrom nefrotik akan mengembangkan penyakit ginjal stadium akhir dalam waktu 5 hingga 10 tahun.