ilustrasi sindrom Noonan (aafp.org)
Dilansir NORD, sindrom Noonan paling sering merupakan kelainan genetik dominan autosomal, yang disebabkan oleh kelainan (mutasi) pada beberapa gen yang utama, yaitu PTPN11, KRAS, SOS1, RIT1, dan RAF1.
Mutasi pada gen PTPN11 telah ditemukan pada sekitar 50 persen individu yang terkena, sementara mutasi KRAS ditemukan pada kurang dari 5 persen pasien. Selain itu, mutasi SOS1 telah terlihat pada sekitar 13 persen pasien, sementara mutasi RIT1 telah terlihat pada sekitar 5 persen pasien, dan mutasi RAF1 terlihat pada 5 persen pasien. Gen tambahan terkait dengan sindrom Noonan telah diidentifikasi dalam kasus yang lebih sedikit yaitu NRAS, BRAF, MEK2, RRAS, RASA2, A2ML1, dan SOS2.
Sindrom Noonan yang terjadi karena varian patogen pada LZTR1 bisa diturunkan secara autosom dominan atau autosom resesif. Gangguan genetik yang dominan terjadi saat hanya satu salinan gen abnormal yang dibutuhkan untuk menyebabkan penyakit tertentu.
Gen abnormal bisa diturunkan dari salah satu orang tua atau bisa merupakan hasil mutasi baru (perubahan gen) pada individu yang terkena. Sekitar 50 persen dari individu yang terkena juga memiliki orang tua dengan penyakit yang sama. Risiko untuk meneruskan gen abnormal dari orang tua yang terkena ke keturunannya yaitu 50 persen untuk setiap kehamilan. Risikonya sama untuk laki-laki maupun perempuan.
Sementara itu, gangguan genetik resesif terjadi saat seseorang mewarisi gen abnormal yang sama untuk sifat yang sama dari masing-masing orang tua. Jika seseorang menerima satu gen normal dan satu gen untuk penyakit tersebut, maka ia menjadi pembawa (carrier), dan biasanya tidak menunjukkan gejala.
Risiko dua orang tua carrier untuk meneruskan gen yang rusak dan memiliki anak yang terkena yaitu 25 persen pada tiap kehamilan. Sementara risiko memiliki anak yang menjadi carrier seperti orang tua yaitu 50 persen pada setiap kehamilan, dan kesempatan seorang anak untuk menerima gen normal dari kedua orang tuanya dan menjadi normal secara genetik untuk sifat tertentu yaitu 50 persen. Risikonya sama pada perempuan dan laki-laki.
Dilansir Cleveland Clinic, perubahan genetik ini juga dapat terjadi secara acak. Sekitar 60 persen kasus sindom Noonan terjadi dari mutasi genetik spontan yang tidak diketahui penyebabnya.