ilustrasi DNA (pixabay.com/geralt)
Kromosom merupakan untaian panjang DNA yang mengandung materi genetik dan ditemukan di semua inti sel tubuh. Pada manusia, terdapat 23 pasang kromosom yang diberi nomor dari 1 hingga 22, dengan pasangan 23 adalah kromosom X dan Y yang menentukan jenis kelamin.
Nah, setiap kromosom memiliki lengan pendek yang disebut “p” dan lengan panjang yang disebut “q”. Misalnya “kromosom 4p16.3”, yang berarti pita nomor 16.3 pada lengan pendek 4. Pita bernomor ini digunakan untuk menentukan lokasi gen yang ditemukan pada setiap kromosom.
Menurut keterangan dari National Organization for Rare Disorders (NORD), sebagian pita 16.3 pada kromosom 4p (4p16.3) adalah wilayah kritis WHS, yang berarti penghapusan di wilayah ini dapat menyebabkan ekspresi penuh sindrom Wolf- Hirschhorn.
Melansir MedlinePlus, dijelaskan bahwa gejala pada WHS dikaitkan dengan hilangnya gen pada kromosom 4p yang meliputi, NSD2, LETM1, dan MSX1. Gen-gen tersebut memainkan peran penting dalam masa awal perkembangan.
Penghapusan gen NSD2 dikaitkan dengan penampilan wajah yang khas dan keterlambatan perkembangan. Sementara hilangnya gen LETM1 dikaitkan dengan gejala kejang atau aktivitas listrik abnormal lain di otak. Sedangkan hilangnya gen MSX1 biasanya dikaitkan dengan kelainan gigi, celah bibir dan/atau langit-langit mulut pada WHS.