ilustrasi struktur kimia hormon kortisol (healthynestnutrition.com)
Dilansir WebMD, saat seseorang mengalami stres psikologis, produksi hormon kortisol di tubuh akan meningkat dan kemudian menimbulkan rasa lapar.
Mengutip John Hopkins Medicine kadar kortisol berlebih yang menetap selama waktu tertentu akibat stresor (pemicu stres) berulang, dapat memicu peningkatan nafsu makan, penyimpanan lemak, dan peningkatan berat badan.
Ada beberapa kondisi stres yang menyebabkan kamu ingin makan berlebihan, antara lain:
- Perubahan besar dalam hidup, misalnya pindah tempat tinggal atau pekerjaan baru
- Mengalami perundungan (bullying)
- Kehilangan orang yang dicintai
- Masalah finansial
- Masalah di dalam keluarga dan/atau lingkungan kerja
Orang dengan kondisi di atas biasanya merasa lega ketika makan makanan tinggi gula atau karbohidrat. Ini karena produksi hormon serotonin setelah makan yang dapat memperbaiki suasana hati.
Di sisi lain, kondisi nyaman tersebut tidak akan bertahan lama. Sesaat setelah mengonsumsi makanan tersebut, gula darah akan menurun drastis dan menyebabkan rasa lesu atau gemetar.