Sejauh yang kita tahu, virus corona strain baru penyebab COVID-19 yang dikenal sebagai SARS-CoV-2 utamanya menyerang saluran pernapasan. Itulah kenapa gejala yang biasa muncul berupa batuk, sesak napas, sakit tenggorokan, hingga demam.
Namun, seiring berjalannya penelitian di berbagai belahan dunia, ditemukan pula bahwa virus ini juga bisa menyebar hingga ke hati, ginjal, dan bahkan pembuluh darah. Akibatnya, gejala COVID-19 pun semakin meluas dan sulit ditebak.
Tak hanya sampai di situ, kali ini ada studi terbaru yang menemukan bahwa virus tersebut juga menyerang dan mengeksploitasi sel otak (neuron) secara langsung. Hal ini ditemukan oleh penelitian yang diterbitkan oleh BioRxiv berjudul Neuroinvasion of SARS-CoV-2 in human and mouse brain pada Selasa (8/9/2020).
Penelitian tersebut mengamati aktivitas virus pada tiga model eksperimen. Mulai dari organoid (otak buatan yang mirip aslinya), otak pasien COVID-19 yang telah meninggal, serta otak tikus yang terinfeksi penyakit tersebut.
Seperti apa efek SARS-CoV-2 terhadap sel otak? Apa gejala yang mungkin ditimbulkannya? Untuk mengetahuinya lebih lanjut, simak penjelasan berikut ini!