Dimuat dalam Morbidity and Mortality Weekly Report (MMWR) di bawah naungan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) pada awal Agustus 2022, penelitian yang dipimpin oleh Helen DeVos Children's Hospital of Spectrum Health ingin mengetahui apakah tren serupa juga terjadi di wilayah AS lainnya.
Penelitian ini menggunakan survei melalui Emergency Infections Network (EIN) yang mencakup sekitar 2.800 spesialis penyakit menular di Amerika Utara. Survei awal dikirimkan pada Februari 2022, mengenai apakah mereka melihat kenaikan infeksi otak atau infeksi Strep pada pasien usia di bawah 18 tahun selama dua tahun pertama pandemik.
Survei awal melibatkan sekitar 109 rumah sakit. Dari angka tersebut, sebanyak 47 rumah sakit (43 persen) melaporkan kenaikan jumlah kasus infeksi otak anak pada dua tahun pertama pandemik COVID-19.
ilustrasi hasil pemindaian otak (pexels.com/Anna Shvets)
Lalu, survei lanjutan dilakukan terhadap 64 rumah sakit EIN. Dari angka tersebut, para peneliti mencatat delapan rumah sakit yang mewakili wilayah AS dan memiliki data kasus sebelum pandemik (Januari 2018–Januari 2020) dan dua tahun pertama pandemik COVID-19 di AS (Maret 2020–Maret 2022).
Saat awal pandemik, terjadi peningkatan infeksi otak, seperti abses intrakranial (100,9 persen) dan sinusitis yang diperparah abses intraktranial (76,7 persen). Selain itu, terjadi penurunan kasus selulitis orbital (-14,5 persen), sinusitis (-31,9 persen), mastoiditis (24,7 persen), dan mastoiditis yang diperparah abses intrakranial (116,7 persen).