Di sisi lain, menurut Profesor Stephen, sel T membutuhkan sinyal yang tepat untuk diaktifkan. Menurutnya, ada kemungkinan SARS-CoV-2 tidak memicu sel T atau sel ini berada di tempat yang salah untuk melawan infeksi.
Jika sel T tidak dirancang dengan sempurna untuk membunuh virus baru, ini justru bisa membuat orang semakin rentan. Apabila seseorang dengan satu jenis sel T terinfeksi dengan yang lain, antigenic sin (atau efek Hoskins) membatasi kemampuannya untuk melawan virus baru.
"Akibatnya, infeksi kedua jauh lebih buruk dibanding jika pasien belum pernah terinfeksi sebelumnya," ungkap Profesor David.
Pandemi COVID-19 masih berlangsung entah sampai kapan. Update selalu informasi seputar COVID-19 di IDN Times. Selain itu, lindungi dirimu dan orang-orang sekitarmu dengan cuci tangan sesering mungkin, pakai masker saat keluar rumah, terapkan pola hidup sehat agar daya tahan tubuh terjaga, kelola stres dengan baik, dan jangan kelayapan apalagi kalau bukan urusan yang mendesak.