Saat memikirkan polusi udara, kita umumnya langsung terpikir luar ruangan. Memang, dilansir Medical News Today, PM2,5 diproduksi dari asap kendaraan dan hasil pembakaran kayu, bahan bakar, minyak, dan batu bara. Selain itu, bencana seperti kebakaran hutan dan gunung meletus juga bisa mengoper PM2,5 jarak jauh.
PM2,5 sebenarnya juga bisa terdapat di dalam ruangan. Asap rokok sampai menyalakan kompor juga berkontribusi terhadap PM2,5 di rumah. Menurut Environmental Protection Agency (EPA), polusi PM2,5 di dalam ruangan bisa 2–5 kali lebih parah dan Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat 3,8 juta kematian akibat polusi udara rumah tangga.
Polutan dengan ukuran yang lebih besar lebih mudah disaring oleh hidung, batang tenggorok, dan saluran pernapasan. Kecilnya PM2,5 berarti polutan ini bisa menyusup hingga ke daerah alveolus paru-paru dan pembuluh darah sehingga memicu inflamasi.
Selain itu, penumpukan PM2,5 juga bisa menghambat oksigenasi darah, sehingga berakibat pada rendahnya kadar oksigen dan memicu berbagai komplikasi, termasuk stroke dan penyakit kardiovaskular lainnya.
ilustrasi air purifier dan tanaman dalam ruangan (freepik.com/opatsuvi)
Sementara pemerintah dan lembaga kesehatan tengah mengusahakan lingkungan bebas polusi, usaha tersebut bisa kita mulai dari diri sendiri. Pertama, terus pantau kualitas udara sehari-hari. Kualitas udara bisa dipantau melalui Air Quality Indeks (AQI) atau indeks kualitas udara, dan ini bisa diakses di HP.
Jika kualitas udara sedang buruk, hindari keluar rumah (bahkan jika niatnya mau berolahraga sekali pun) dan pakai masker atau gunakan air purifier dengan filter HEPA di dalam ruangan. Hal ini berlaku terutama untuk mereka yang rentan, seperti anak-anak, lansia, dan mereka yang memiliki komorbiditas kardiovaskular serta pernapasan.
Selain menjaga diri dari polusi udara, risiko stroke dan penyakit kardiovaskular lainnya bisa diminimalkan dengan menerapkan gaya hidup sehat. Dari tidur cukup, menerapkan pola makan bergizi seimbang, istirahat cukup, hingga tidak merokok, kombinasi gaya hidup sehat dan menghindari polusi bisa memelihara kesehatan dalam jangka panjang.