Sejak Mei 2022, varian COVID-19 baru, yaitu BA.2.75, tengah dipantau. Belum punya nama resmi, varian baru ini diduga berawal dari India dan telah menyebar di Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Sementara masih dicari tahu lebih lanjut, Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan risiko pengelakan imun oleh varian BA.2.75.
"Masih sedikit sekuens untuk diteliti. Namun, subvarian ini diduga memiliki mutasi di RBD protein spike, bagian penting virus untuk menempel ke reseptor [sel] manusia. Masih terlalu dini untuk mengetahui apakah subvarian ini bisa mengelak imun atau lebih berbahaya secara klinis," ujar kepala peneliti WHO, Soumya Swaminathan.
Masalahnya, varian tersebut ternyata telah melahirkan subvarian lainnya, yaitu BA.2.75.2. Selain itu, menurut berbagai analisis terbaru, ternyata BA.2.75.2 telah bermutasi menjadi subvarian B.1.1.529 atau Omicron yang lebih berbahaya daripada BA.4/BA.5.
