Takipnea: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan

Intinya sih...
- Takipnea adalah pernapasan cepat dan dangkal akibat kurang oksigen atau terlalu banyak karbon dioksida.
- Gejala takipnea termasuk napas cepat, jari atau bibir berwarna biru, dan penggunaan otot dada saat bernapas.
- Takipnea bisa disebabkan oleh tersedak, serangan kecemasan, aktivitas fisik berat, infeksi, sepsis, dan lainnya.
Takipnea merupakan istilah medis yang mengacu pada pernapasan cepat dan dangkal yang disebabkan oleh terlalu sedikit oksigen atau terlalu banyak karbon dioksida dalam tubuh. Ini dapat terjadi pada bayi baru lahir, anak-anak, maupun orang dewasa.
Takipnea bukanlah suatu penyakit atau gejala dari masalah kesehatan tertentu. Seseorang dapat mengalami takipnea karena masalah ringan, seperti olahraga, atau dapat dipicu oleh kondisi kesehatan dan penyakit yang mendasarinya.
Untuk membantu memahami lebih dalam seputar takipnea, tulisan berikut akan mengulas seputar gejala, penyebab, diagnosis, pengobatan, dan pencegahan takipnea.
1. Gejala
Takipnea ditandai dengan pernapasan yang dangkal dan cepat. Normalnya, orang dewasa mengambil antara 12–20 napas per menit. Namun, orang dengan takipnea mengambil lebih dari 20 napas per menit. Bayi baru lahir dikatakan mengalami takipnea jika mengambil lebih dari 60 napas per menit.
Gejala takipnea lainnya bisa berupa:
- Merasa seolah-olah tidak mendapatkan cukup udara.
- Jari atau bibir berwarna biru atau keabu-abuan.
- Penggunaan otot dada saat bernapas.
Pada bayi baru lahir, takipnea ditandai dengan:
- Anggukan kepala.
- Lubang hidung melebar.
- Retraksi dada.
- Mendengus atau tanda-tanda sesak napas lainnya.
- Area di sekitar mulut membiru.
2. Penyebab
Ada banyak penyakit dan kondisi yang dapat menyebabkan takipnea. Berikut beberapa penyebabnya:
Penyebab fisik
Takipnea bisa saja disebabkan oleh hal yang ringan, seperti:
- Tersedak
Saat kamu tersedak, ada objek yang menghalangi jalan napas sebagian atau seluruhnya, yang menyebabkan napas dangkal dan cepat.
- Serangan kecemasan
Serangan kecemasan merupakan respons fisik terhadap peristiwa yang memicu ketakutan. Saat mengalami serangan kecemasan, seseorang mungkin mengalami napas cepat atau sesak napas.
- Aktivitas fisik yang berat
Saat melakukan aktivitas fisik yang berat, tubuh menggunakan lebih banyak oksigen dan terjadi peningkatan karbon dioksida. Sebagai hasilnya, kamu mungkin bernapas tiga atau empat kali lebih sering.
Penyebab patologis
Terkadang, pernapasan yang cepat dan dangkal menunjukkan risiko kesehatan serius.
- Takipnea transien pada bayi baru lahir
Takipnea transien pada bayi baru lahir atau transient tachypnea of the newborn (TTN) adalah kondisi khusus untuk bayi yang baru lahir. Gejala TTN, meliputi mengambil lebih dari 60 napas per menit, mendengus, hidung melebar.
- Reaksi alergi
Respons alergi terhadap rangsangan tertentu dapat menyebabkan takipnea.
Kondisi lain yang dapat menyebabkan takipnea
- Infeksi
Infeksi yang memengaruhi paru-paru dapat memengaruhi pernapasan.
- Masalah pernapasan
Jika kerusakan struktural, peradangan, atau infeksi memengaruhi fungsi paru-paru, pernapasan akan menjadi kurang efektif.
- Sepsis
Sepsis adalah keadaan darurat medis dan biasanya berkembang sebagai respons ekstrem terhadap infeksi. Salah satu pemicu sepsis adalah infeksi paru-paru, dan takipnea adalah salah satu gejalanya.
- Ketoasidosis diabetik
Ini merupakan kondisi serius yang terjadi saat tubuh tidak menghasilkan cukup insulin.
3. Diagnosis
Diagnosis takipnea bervariasi, tergantung usia, masalah medis lainnya, pengobatan saat ini, dan gejala lainnya. Beberapa alat untuk mendiagnosis takipnea mungkin termasuk:
- Oksimetri: Melibatkan pemasangan sebuah klip di jari untuk memperkirakan jumlah oksigen dalam darah.
- Gas darah arteri: Ini mengukur kadar oksigen, kandungan karbon dioksida, dan pH darah. Pemeriksaan kadar pH darah dapat membantu mencari masalah dengan proses metabolisme tubuh.
- Rontgen dada: Bertujuan untuk menemukan beberapa penyebab takipnea, seperti paru-paru yang kolaps.
- Tomografi terkomputerisasi dada: Bertujuan untuk mencari penyakit paru-paru atau tumor.
- Tes fungsi paru: Ini sangat membantu saat mencari kondisi, seperti penyakit paru obstruktif kronis dan asma.
- Glukosa: Tes gula darah biasanya dilakukan untuk mengonfirmasi ketoasidosis diabetik.
- Elektrolit: Kadar natrium dan kalium dapat membantu mengevaluasi beberapa penyebab takipnea.
- Hemoglobin: Hitung darah lengkap dan tes hemoglobin dapat dilakukan untuk mencari bukti anemia dan infeksi.
- Elektrokardiogram (EKG): Untuk mencari tahu serangan jantung atau irama jantung yang tidak normal.
- MRI otak: Jika penyebab takipnea tidak ditemukan, MRI otak dapat membantu. Ini dapat membantu mengetahui jika ada kelainan otak, seperti tumor.
- Skrining toksikologi: Banyak obat dapat menyebabkan takipnea, seperti obat resep, obat bebas, dan obat terlarang. Dalam keadaan darurat, skrining toksikologi dilakukan jika penyebab takipnea tidak diketahui.
4. Pengobatan
Perawatan takipnea pada anak kecil dan bayi biasanya melibatkan pemberian oksigen melalui masker atau tabung yang ditempatkan di lubang hidung. Sementara itu, perawatan untuk anak yang lebih besar dan orang dewasa biasanya melibatkan pengambilan napas dalam yang lambat guna menghentikan hiperventilasi.
Jika takipnea memicu gangguan pernapasan parah, kamu bisa dapatkan perawatan medis darurat. Ini mungkin termasuk:
- Oksigen bertekanan melalui mesin continuous positive airway pressure (CPAP).
- Udara dari mesin ventilasi yang menggerakkan udara masuk dan keluar dari paru-paru.
Jika takipnea disebabkan oleh masalah tertentu, maka pengobatan yang diberikan dapat meliputi:
- Minum obat, seperti antibiotik, antikoagulan, atau antihistamin.
- Menggunakan inhaler.
- Berpartisipasi dalam terapi perilaku kognitif untuk mengatasi kecemasan.
5. Pencegahan
Takipnea tidak selalu dapat dicegah. Namun, kamu dapat melakukan langkah-langkah ini untuk mengurangi risiko mengalami takipnea:
- Menghindari alergen.
- Rutin berolahraga untuk membangun daya tahan tubuh.
- Menghindari area dengan asap atau polusi tinggi.
- Menempatkan detektor karbon monoksida di rumah.
- Jika kamu meiliki masalah kecemasan, penting untuk berkonsultasi dengan ahli kesehatan mental.
- Mengobati atau mengelola kondisi yang mendasarinya.
Jika kamu merasa bernapas terlalu cepat, hitung tarikan napas per menit. Cobalah untuk mengatur kembali pernapasan dengan menghirup udara melalui hidung dan mengembuskannya melalui mulut. Jangan menganggap remeh takipnea, ya!
Referensi
"What to know about tachypnea." Medical News Today. Diakses April 2025.
"Tachypnea: What Is Rapid, Shallow Breathing?" Healthline. Diakses April 2025.
"What Is Tachypnea?" Verywell Health. Diakses April 2025.
"Tachypnea." Cleveland Clinic. Diakses April 2025.