Air ketuban yang sudah pecah sebelum waktunya dapat membahayakan bayi maupun sang ibu. Hal ini dikarenakan mudahnya mikroorganisme patogen masuk, sehingga dapat menyebabkan terjadinya infeksi dalam kandungan ibu.
Jika ibu hamil mengalami pecah ketuban sebelum waktunya, segera cari pertolongan medis.
Melansir laman Stanford Children's Health, beberapa tanda atau gejala yang harus segera dikonsultasikan ke dokter pada usia berapa pun meliputi:
- Pendarahan atau kebocoran cairan dari vagina
- Penglihatan kabur atau gangguan penglihatan
- Sakit perut atau sakit punggung yang tak biasa atau rasa sakitnya parah
- Sakit kepala yang sering, parah, dan/atau terus-menerus
- Kontraksi, yang mana otot perut menegang, sebelum usia kehamilan 37 minggu yang terjadi setiap 10 menit atau lebih
- Berkurangnya pergerakan janin setelah usia kehamilan 28 minggu
- Pusing
- Mual dan diare berlebihan
- Demam atau menggigil
- Rasa sakit atau sensasi terbakar saat buang air kecil
- Pembengkakan di wajah, jari-jari, dan kaki
- Ketidakmampuan untuk menoleransi makanan atau minuman
- Kejang otot
- Berpikir untuk menyakiti diri atau bayi dalam kandungan
Itulah beberapa tanda bahaya yang harus diperhatikan dan diwaspadai, tak hanya oleh ibu hamil tetapi juga pasangan dan orang lain di sekitarnya. Bila mengalami satu atau beberapa di antara, segera periksa diri ke tenaga kesehatan profesional agar mendapat pertolongan medis sesegera mungkin.