Pada perempuan, tuba falopi paling sering terkena, yang menyebabkan penyumbatan atau kerusakan yang menghalangi kemampuan sperma untuk mencapai sel telur, yang dapat mengakibatkan infertilitas.
Komplikasi lainnya meliputi dispareunia, menstruasi tidak teratur, dan penyakit radang panggul kronis.
Pada laki-laki, TBC pada epididimis atau testis dapat mengakibatkan penyumbatan yang mencegah pelepasan sperma, yang berpotensi menyebabkan infertilitas.
TBC bahkan dapat melibatkan batang penis dan kepala penis dan dapat menyebabkan ulkus, pembesaran benjolan, dan kerusakan parah. Ini juga dapat menghalangi hubungan seksual yang normal.
Meskipun jarang terjadi, tetapi TBC genital adalah kondisi serius yang dapat menyebabkan masalah kesehatan yang signifikan, termasuk infertilitas. Deteksi dini dan rejimen pengobatan yang komprehensif adalah kunci untuk mengelola kondisi ini secara efektif.
Referensi
"Genital Tuberculosis: Causes, Symptoms and Treatment". ART Fertility Clinics. Diakses November 2024.
G. Angeline Grace, D. Bella Devaleenal, and Mohan Natrajan, “Genital Tuberculosis in Females,” The Indian Journal of Medical Research 145, no. 4 (April 1, 2017): 425–36, https://doi.org/10.4103/ijmr.ijmr_1550_15.
"Female genital tuberculosis and infertility: Symptoms, diagnosis and treatment". HindustanTimes. Diakses pada November 2024.
"Treatment for Genital Tuberculosis". Nova IVF. Diakses pada November 2024.
Reddy Ravikanth, Kanagasabai Kamalasekar, and Nishchil Patel, “Extensive Primary Male Genital Tuberculosis,” Journal of Human Reproductive Sciences 12, no. 3 (January 1, 2019): 258, https://doi.org/10.4103/jhrs.jhrs_3_19.