Penelitian terbaru dari tim dokter Departemen Kulit dan Kelamin RSUD Dr. Soetomo Surabaya dan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga mengungkap bahwa hampir separuh pasien HIV juga mengalami infeksi menular seksual (IMS) lain.
Studi ini menganalisis data medis 222 pasien HIV yang menjalani pengobatan di poliklinik kulit dan kelamin antara Januari 2021 hingga Desember 2022. Dari hasil analisis, 85,6 persen (190 kasus) pasien adalah laki-laki, dengan usia rata-rata 28 tahun, kebanyakan tergolong muda dan masih aktif secara seksual.
Dari seluruh pasien, berikut temuan kasus IMS yang paling umum:
Kutil kelamin (anogenital warts): 47,7 persen (106 kasus).
Sifilis laten: 18 persen (40 kasus).
Sifilis tidak terklasifikasi: 10,8 persen (24 kasus).
Sifilis sekunder: 10,4 persen (23 kasus).
Moluskum kontagiosum: 7,7 persen (17 kasus).
Skabies: 1,8 persen (4 kasus)
Gonococcal urethritis: 1,4 persen (3 kasus)
Chancroid: 0,9 persen (2 kasus)
Kandidiasis vulvovaginal: 0,9 persen (2 kasus)
Vaginitis akut: 0,5 persen (1 kasus).
Temuan ini menunjukkan bahwa infeksi HPV (penyebab kutil kelamin) dan sifilis masih dominan di kalangan pasien HIV di Surabaya. Bahkan, banyak pasien terdeteksi sifilis tanpa gejala yang jelas, sehingga sulit menentukan tahap penyakitnya. Hal ini menguatkan pentingnya skrining rutin dan deteksi dini bagi kelompok berisiko tinggi.
