Entah karena mengejar tenggak atau pekerjaan yang menumpuk, kamu pun mengalami stres. Tak jarang, saat pikiran sudah terlalu terbebani, leher dan bahu ikut merasakan beban tersebut. Saat stres, jangan heran kalau bahu dan leher ikut terdampak. Kenapa begitu?
Stres bisa memicu kecemasan atau anxiety, yang mana otot tubuh akan berkontraksi secara otomatis sebagai bagian dari respons stres fight-or-flight. Bersifat normal, selain otot yang menegang, gejala fisik lain yang muncul di saat stres adalah:
- Jantung berdebar kencang
- Napas menjadi cepat dan pendek
- Suhu kulit menurun
- Berkeringat
Sekalipun bukan ancaman fisik, tubuh merespons stres dengan hal yang sama seperti saat menghadapi tekanan di tempat kerja, di rumah, mendengar berita yang tidak mengenakkan, atau lainnya. Menurut American Psychological Association (APA), reaksi tersebut akan hilang saat stres atau ancaman berlalu.
Jika stres terus mendera, tubuh akan tetap pada respons fight-or-flight. Akibatnya, otot menjadi kaku dan tegang lebih lama dari seharusnya. APA pun memperingatkan kalau kaku otot di leher dan bahu yang berkepanjangan dapat menyebabkan gangguan serius seperti nyeri punggung dan bahu hingga migrain.
Jadi, apa yang bisa kita lakukan untuk menanggulangi bahu dan leher kaku akibat stres? Catat, inilah cara-cara yang dapat kamu lakukan untuk merelaksasi leher dan bahu serta meminimalkan stres!