ilustrasi pemberian vaksin (unsplash.com/Mufid Majnun)
Pada usia 50 tahun, seseorang berisiko lebih tinggi terkena beberapa penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin, meskipun dalam kondisi sehat. Beberapa penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi yang serius.
Bicarakan dengan dokter apakah kamu memerlukan vaksinasi atau suntikan booster berikut:
- MMR (campak, gondok, dan rubella).
- dTpa (difteri, tetanus dan batuk rejan).
- Vaksin pneumokokus.
- Influenza.
- COVID-19.
Secara garis besar, itu semua adalah tes kesehatan yang perlu dilakukan oleh individu yang berusia di atas 50 tahun dalam kondisi apa pun. Meski begitu, dokter mungkin juga menyarankan untuk melakukan tes lainnya berdasarkan riwayat kesehatan spesifik dan merekomendasikan beberapa vaksinasi.
Selalu konsultasikan kepada dokter untuk menentukan tes apa yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan seiring penuaan. Tak perlu menunggu usia 50-an, kamu pun bisa melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala sejak muda. Untuk tahu apa saja pemeriksaan yang dibutuhkan, konsultasikan ke dokter, ya.
Referensi
University Hospitals. Diakses pada Mei 2024. Your Guide to Health Screenings by Age.
WebMD. Diakses pada Mei 2024. Milestone Medical Tests in Your 50s.
Age UK. Diakses pada Mei 2024. 9 health tests that could save your life.
Healthdirect. Diakses pada Mei 2024. Manage your health in your 50s.
University of Rochester Medical Center Rochester. Diakses pada Mei 2024. Health Screening Guidelines for Women 50 to 64.
University of Rochester Medical Center Rochester. Diakses pada Mei 2024. Prevention Guidelines for Men 50 to 64.