Pasien berusia 40-an tersebut memiliki kondisi langka yang tak terdiagnosis dan tes swab yang diterimanya mungkin dilakukan secara tidak benar, serangkaian kejadian yang tidak mungkin yang berarti risiko dari tes swab tetap sangat rendah.
Kasus pasien tersebut menunjukkan bahwa tenaga kesehatan harus ekstra hati-hati dalam melaksanakan protokol pengujian dengan cermat, ujar Jarrett Walsh, penulis senior laporan yang diterbitkan di JAMA Otolaryngology–Head & Neck Surgery, kepada AFP.
Orang-orang yang pernah menjalani operasi sinus atau dasar tengkorak yang ekstensif harus mempertimbangkan untuk meminta tes swab oral jika tersedia.
Dijelaskan juga bahwa pasien tersebut telah menjalani tes swab sebelumnya sebelum melakukan operasi hernia elektif, dan kemudian terlihat cairan bening keluar dari satu sisi hidungnya. Pasien itu pun mengalami sakit kepala, muntah, leher kaku, dan sensitivitas terhadap cahaya.
"Sebelumnya dia pernah di-swab untuk prosedur lain, sisi yang sama, tidak ada masalah sama sekali. Dia merasa mungkin swab kedua tidak menggunakan teknik terbaik, dan alat swab dimasukkan terlalu tinggi," katanya.
Faktanya, pasien itu telah dirawat bertahun-tahun sebelumnya karena hipertensi intrakranial, yang artinya tekanan dari cairan serebrospinal yang melindungi dan menyehatkan otak terlalu tinggi.
Dokter pada waktu itu menggunakan alat ventriculoperitoneal shunt untuk mengalirkan kelebihan cairan dan kondisi pasien tersebut teratasi. Namun, kemudian pasien tersebut mengembangkan kondisi encephalocele, atau cacat di dasar tengkorak yang membuat lapisan otak menonjol ke hidung dan rentan pecah.
Kondisi tersebut luput dari perhatian hingga hasil pemindaian pasien tersebut dilihat oleh tim dokter barunya, yang melakukan operasi untuk mengatasi kecacatan tersebut pada Juli 2020. Pasien tersebut dilaporkan sudah pulih.
Jarrett mengatakan bahwa gejala yang dialami pasien tersebut adalah akibat iritasi pada selaput otak. Bila kondisinya tersebut tidak ditangani, pasien tersebut dapat mengembangkan infeksi otak yang berpotensi mengancam nyawa dari bakteri yang menyebar dari hidung.