Beberapa studi terdahulu juga telah menunjukkan bahwa buruknya kesehatan mulut bisa menyebabkan berbagai gangguan kesehatan jantung hingga hipertensi. Pada 2019, sebuah penelitian dalam jurnal Science Advances menemukan bahwa bakteri jahat di mulut, P. gingivalis, yang masuk ke otak dari gangguan gusi bisa meningkatkan risiko penyakit Alzheimer.
Anggota American Stroke Association dan direktur Neuroscience Institute di University of Cincinnati, Joseph P. Broderick, M.D., FAHA., memuji studi terbaru ini. Menurutnya, studi ini amat menarik dan bisa menjadi dasar dari penelitian di masa depan.
Sementara para peneliti AS meneliti faktor genetik, Broderick mengatakan bahwa faktor lingkungan dan komorbiditas juga bisa menjadi faktor yang menyebabkan gangguan kesehatan mulut. Selain itu, faktor genetik ini juga bisa terselubung faktor genetik lain yang lebih rentan terhadap diabetes, stroke, dan lainnya yang bisa berdampak ke otak.
"Karena orang dengan kesehatan otak buruk lebih cenderung abai terhadap kesehatan mulut ..., sulit untuk membuktikan hubungan kausalitas," tutur Broderick yang tidak terlibat dalam studi ini.
Halangan lain studi ini adalah bahwa para peneliti AS menggunakan data UK Biobank yang didominasi oleh bangsa Eropa dan yang tinggal di Britania Raya. Oleh sebab itu, diharapkan penelitian selanjutnya bisa melibatkan populasi dengan latar yang lebih beragam.