ilustrasi pria menderita asam lambung (pexels.com/cottonbro studio)
Puasa Ramadan berlangsung selama sekitar 14 jam, yang mana ini bisa menjadi tantangan bagi orang-orang yang mempunyai masalah asam lambung. Berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatur tata cara konsumsi obat asam lambung:
Penting untuk membuat jadwal waktu konsumsi obat yang harus dilakukan secara rutin, dengan menyesuaikan jam sahur dan jam buka puasa. Agar tidak lupa, kamu juga bisa memasang alarm di smartphone sebagai pengingat untuk minum obat.
Jika dokter meresepkan obat-obatan untuk mengontrol produksi asam lambung yang dikonsumsi sekali sehari, maka sebaiknya lakukan pada malam hari sebelum tidur. Alasannya karena puncak produksi asam lambung paling tinggi terjadi pada dini hari, sehingga meminumnya sebelum tidur akan mencegah kenaikan asam lambung saat makan sahur.
Selain perawatan untuk produksi asam lambung, maka konsumsi obat dapat dilakukan pada jam berapa pun, di antara jam sahur atau setelah berbuka.
Sementara itu, obat yang diminum sehari dua kali disarankan dilakukan pada waktu sahur dan berbuka. Meski jarak konsumsinya hingga 12 jam, tetapi jarak tersebut masih dalam rentang aman konsumsi obat.
- Minum obat sesuai ketentuan
Baca petunjuk penggunaan untuk minum obat dengan benar sesuai aturan, yang terdapat pada kemasan obat atau mengikuti instruksi dokter.
Jika diberi tahu untuk minum obat sebelum makan, artinya obat tersebut berfungsi sebagai pelapis mukosa atau dinding lambung. Maka minumlah 30 menit sebelum makan sahur atau segera konsumsi setelah buka puasa sebelum makan utama.
Jika obat diminum setelah makan, pastikan kamu sudah makan dulu dalam jumlah cukup. Obat bisa diminum sekitar 5 hingga 10 menit setelahnya.
- Jangan lewatkan makan sahur
Makan sahur harus dilakukan oleh orang dengan masalah asam lambung. Melewatkannya akan memperberat gejala nyeri perut siang hari karena perut yang kosong terlalu lama.