ilustrasi menyusui (freepik,com/valuavitaly)
Jangan anggap remeh tongue tie. Sebab, kondisi ini bisa memengaruhi perkembangan mulut bayi serta caranya makan, menelan, dan berbicara. Salah satunya, menyebabkan masalah menyusu.
Bayi harus menjaga lidahnya di atas gusi bawah saat menyusu. Jika tidak bisa menggerakkan lidah atau mempertahankan posisi yang tepat, bayi tidak mengisap, justru malah "mengunyah" puting!
Alhasil, ibu akan mengalami nyeri puting dan kemampuan bayi memperoleh ASI akan terganggu. In the end, cara menyusu yang buruk membuat bayi tidak mendapatkan nutrisi yang memadai dan menyebabkan gagal tumbuh.
Selain itu, tongue tie bisa menyebabkan kesulitan berbicara dan mengganggu kemampuan untuk menciptakan suara tertentu, semisal "d", "l", "r", "s", "t", "th", dan "z". Tongue tie juga akan membuat seseorang kesulitan menjilat es krim, memainkan alat musik tiup, berciuman, dan aktivitas lain yang melibatkan mulut lainnya.
Dampak lainnya ialah kebersihan mulut (oral hygiene) yang buruk. Tongue tie mungkin menyulitkan untuk membersihkan sisa-sisa makanan dari gigi. Ini akan mengarah pada kerusakan gigi, radang gusi atau gingivitis, serta terbentuknya celah antara dua gigi depan bagian bawah.