Para ahli dan tenaga kesehatan masih berjuang di garda depan dan melakukan berbagai penelitian demi menemukan berbagai penanganan dan terapi tepat dalam menghadapi pandemik COVID-19. Sayangnya, belum ada cara perawatan yang 100 persen ampuh untuk menangkal maupun menyembuhkan infeksi yang diakibatkan oleh virus corona strain baru, SARS-CoV-2, tersebut.
Salah satu terapi yang punya potensi dalam merawat pasien COVID-19 adalah dengan transfusi plasma darah. Berdasarkan keterangan dari American Red Cross, transfusi plasma darah memiliki tujuan untuk menyalurkan protein dan substansi lain yang sekiranya krusial bagi kesehatan seseorang. Umumnya, praktik ini digunakan kepada pasien gagal hati, mengalami luka bakar serius, atau infeksi parah.
Dalam uji coba transfusi plasma darah kepada pasien COVID-19, terapi tersebut ditemukan kurang efektif. Melansir STAT News, terapi itu tidak memberi efek positif kepada pasien COVID-19, malah disebutkan bahwa kondisi pasien bisa memburuk hingga meninggal dunia. Berikut ini informasi tentang penelitian tersebut.