ilustrasi terpapar sinar UV (pexels.com/Rachel Claire)
Menurut penelitian dalam Journal of Pakistan Association of Dermatologists tahun 2013, etiologi untuk TS belum diketahui. Namun, beberapa faktor eksternal yang mungkin berkontribusi pada munculnya TS di antaranya:
- Terpapar debu.
- Minyak berlebih.
- Radiasi sinar UV.
- Panas.
- Iritasi.
TS lebih umum ditemukan pada kalangan perempuan berkulit gelap. Biasanya, bintik-bintik TS akan terlihat pada wajah dan hidung, walaupun bisa juga muncul di dahi, dada, dan lengan.
Dilansir HealthJade, penyebab TS belum diketahui secara pasti. Namun, diyakini kondisi ini merupakan akibat dari produksi berturut-turut dan retensi rambut vellus telogen dari matriks rambut tunggal dalam folikel. Hiperkeratosis menyumbat folikel dan mengakibatkan retensi rambut vellus di infundibulum folikel yang tersumbat. Penyebab pasti dari fenomena ini masih belum diketahui.
Berbagai penjelasan untuk hiperkeratosis dan penyumbatan aparatus folikel diusulkan. Mekanisme internal, seperti gangguan endokrin atau metabolik, disarankan. TS yang tersebar luas telah dilaporkan dengan gagal ginjal. Mekanisme eksternal termasuk penggunaan sabun yang mengiritasi atau krim yang mengandung parafin dan kontak yang terlalu lama dengan debu, hidrokarbon, atau minyak industri. TS juga telah dikaitkan dengan penggunaan jangka panjang clobetasol.
Beberapa ahli menganggap TS sebagai varian dari lesi jerawat komedonal; mereka mencatat distribusi lesi yang serupa dan kelangkaan TS di antara pasien praremaja.
Mikroorganisme juga mungkin bisa menjadi penyebab. Spesies Propionibacterium acnes dan Pityrosporum kemungkinan terlibat sebagai organisme potensial penyebab TS.