Dilansir National Health Service, pengobatan tumor neuroendokrin akan tergantung pada kondisi pribadi, seperti lokasi tumor, tingkat keparahan kondisi, dan kondisi kesehatan secara keseluruhan. Sayangnya, banyak orang baru didiagnosis setelah tumor menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Namun, masih mungkin untuk menggunakan operasi untuk mengangkat tumor. Jika operasi tidak dapat sepenuhnya menyembuhkan, ini bisa digunakan untuk membantu mengurangi dan mengelola gejala apa pun.
Obat yang disebut analog somatostatin, seperti octreotide atau lanreotide, mungkin direkomendasikan. Obat-obatan tersebut menghentikan tubuh memproduksi terlalu banyak hormon, serta dapat mengurangi keparahan gejala dan memperlambat perkembangan kondisi. Ini akan diberikan lewat injeksi, biasanya setiap 28 hari sekali.
Tumor mungkin dapat dikecilkan atau dihentikan pertumbuhannya menggunakan perawatan yang menghalangi suplai darahnya (embolisasi), atau menggunakan kemoterapi, radioterapi, atau ablasi frekuensi radio (yang mana panas digunakan untuk menghancurkan sel).
Ada juga perawatan lain—termasuk everolimus, sunitinib, dan lutetium—yang dapat digunakan untuk mengobati beberapa tumor neuroendokrin pada orang dewasa jika:
- Tumor tidak dapat sepenuhnya diangkat menggunakan operasi.
- Tumor telah menyebar.
Everolimus diberikan dalam bentuk tablet, sunitinib merupakan obat kapsul, dan lutetium diberikan lewat vena.
Tumor neuroendokrin dapat berkembang di hampir semua organ di tubuh. Namun, tumor ini paling sering terbentuk di saluran pencernaan, paru-paru, atau pankreas.
Gejala bisa sangat bervariasi tergantung di mana tumor terbentuk. Kondisi ini dapat menyebabkan masalah hormon jika tumor menghasilkan hormon berlebih.
Temui dokter secepatnya jika kamu menduga memiliki tumor neuroendokrin (atau tumor lainnya). Perawatan kanker paling efektif jika dimulai sedini mungkin.