Vaksin Bisa Sebabkan KIPI Serius, tetapi COVID-19 Tetap Lebih Bahaya

Sejak pertama kali dilaporkan pada akhir 2019, dunia bahu-membahu untuk meramu vaksin COVID-19. Tak disangka, dalam waktu setahun, berbagai vaksin bermunculan. Akan tetapi, ada kendala karena vaksin bisa menimbulkan reaksi serius meski langka, salah satunya pembekuan darah atau trombosis.
Rekan pengembang vaksin AstraZeneca, University of Oxford, Inggris, merilis sebuah studi terbaru kalau vaksin yang bernama Vaxzevria ini memang dapat meningkatkan risiko trombosis dan kejadian ikutan pasca vaksinasi (KIPI) serius. Namun, dibandingkan dengan risiko terkena COVID-19, KIPI bukanlah hal yang harus dikhawatirkan!
1. Studi melibatkan data 29 juta orang dan vaksin Comirnaty dari Pfizer-BioNTech
Dirilis pada 27 Agustus 2021, tim peneliti yang dipimpin University of Oxford melakukan penelitian untuk mencari hubungan vaksin COVID-19 dengan kasus trombositopenia (rendahnya sel keping darah atau trombosit) dan tromboembolik.
Bertajuk “Risk of thrombocytopenia and thromboembolism after covid-19 vaccination and SARS-CoV-2 positive testing”, para peneliti memeriksa catatan penerima vaksin dosis pertama antara Desember 2020 dan April 2021. Dengan mayoritas berusia 40 tahun ke atas, para peserta penelitian terbagi menjadi:
- Sebanyak 29.121.633 partisipan menerima vaksin dosis pertama AstraZeneca-Oxford (ChAdOx1 nCoV-19)
- Sejumlah 9.513.624 partisipan menerima vaksin dosis pertama Pfizer-BioNTech (BNT162b2 mRNA)
- Sebanyak 1.757.095 partisipan teruji positif COVID-19