Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi vaksinasi (unsplash.com/Ed Us)

Wacana mengenai vaksinasi cacar monyet atau monkeypox mulai bergulir. Terbaru, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) sedang mempersiapkan pengadaan 10.000 vaksin cacar monyet.

Namun, menurut Dr. Rosamund Lewis, pimpinan teknis Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk cacar monyet, mengatakan bahwa vaksin tidak 100 persen efektif untuk pencegahan. Mengapa demikian?

1. Belum ada data yang kuat mengenai efikasi dan efektivitasnya

Dr. Lewis mengatakan bahwa ada kasus terobosan (breakthrough case) cacar monyet pada orang yang menerima vaksin profilaksis. Yang dimaksud dengan kasus terobosan adalah ketika seseorang mendapatkan hasil tes positif setidaknya dua minggu setelah divaksinasi.

"Fakta bahwa kita mulai melihat beberapa kasus terobosan merupakan informasi yang sangat penting karena memberi tahu kita bahwa vaksin tidak 100 persen efektif dalam keadaan apa pun, baik preventif maupun pasca pajanan. Ini karena kami tidak memiliki data efikasi atau data efektivitas yang kuat," jelasnya.

2. Cacar monyet bisa dicegah dengan vaksin JYNNEOS

Editorial Team

Tonton lebih seru di