Aktivitas pembuatan vaksin COVID-19 oleh Pfizer, perusahaan farmasi asal Amerika Serikat. (facebook.com/Pfizer)
Hanya menunggu waktu. Fakta terbaru, pada 9 April 2021, produsen vaksin Amerika-Jerman, Pfizer-BioNTech, telah mengajukan proposal kepada FDA agar mengesahkan vaksin BNT162b2 untuk kelompok usia di bawah 16 tahun. Menurut hasil uji klinis fase ke-3, vaksin Pfizer-BioNTech dikatakan efektif untuk kelompok usia 12-15 tahun.
Berdasarkan hasil terbaru itu, Kumar mengatakan bahwa para ahli semakin yakin uji klinis terhadap kelompok usia belia menunjukkan keamanan dan keefektifan vaksin COVID-19 untuk anak-anak juga. Namun, ia tidak mau salah langkah dan memilih untuk menunggu hasil selanjutnya.
Sampai vaksin COVID-19 hadir untuk anak-anak, cara pencegahan infeksi COVID-19 terbaik adalah dengan disiplin menjaga protokol kesehatan, yaitu dengan:
- Memakai masker saat ke luar rumah atau di kerumunan
- Mencuci tangan dengan air dan sabun selama 20 detik atau dengan hand sanitizer
- Menjaga jarak di kerumunan 1,8-2 meter
- Tidak keluar rumah saat tidak fit atau tidak ada keperluan
- Menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin
- Tidak menyentuh mata, hidung, dan mulut
- Membatasi mobilisasi dan interaksi
Seorang anak sedang disuntik vaksin. (khn.org)
Lalu, bagaimana dengan mereka yang menolak mempercayai vaksin COVID-19 atau bahkan penyakit itu sendiri? Kumar menekankan bahwa vaksin adalah penemuan terbesar umat manusia untuk memerangi penyakit dan kematian. Amat disayangkan kalau vaksin disia-siakan oleh orang-orang yang pesimistis dan tidak peduli.
Faktanya memang keraguan terhadap vaksin COVID-19 masih ada. Satu hal yang harus dipahami adalah vaksinasi bukan hanya perlindungan diri, tetapi juga untuk sekitar, termasuk anak-anak. Jadi, bukan hanya pilihan pribadi, melainkan pilihan yang dapat memengaruhi banyak orang.