COVID-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh virus corona SARS-CoV-2, dengan gejala paling umum adalah demam, batuk kering, dan rasa lelah, seperti keterangan dari Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Adanya serangan infeksi SARS-CoV-2 memacu sistem imun tubuh untuk bereaksi. Masih menurut keterangan dari WHO, pada hari ke-8 serangan, tubuh akan memproduksi immunoglobulin-M (IgM). IgM adalah antibodi pertama yang muncul sebagai respons suatu infeksi mikroba.
Pada hari ke-10, menyusul akan muncul immunoglobulin-G (IgG). Dua antibodi inilah yang menjadi indikator hasil rapid test.
Menurut sebuah penelitian berjudul "Could Vitamins Help in Fight Against COVID-19?" dalam jurnal Nutrients yang terbit Agustus 2020 lalu, penggunaan vitamin dan suplemen dalam terapi COVID-19 diujicobakan pada sejumlah uji klinis di ruang pelayanan intensif (ICU).
Ada beberapa vitamin yang digunakan, seperti vitamin A, C, D, dan E. Selain vitamin, ada pula pemberian mineral zink sebagai bagian dari terapi untuk pasien COVID-19.