Sebagian besar dari kita berpikir kalau pandemik itu muncul secara tiba-tiba, entah dari mana dan membalikkan peradaban dalam hitungan bulan, tidak meninggalkan apa pun selain kesedihan dan kuburan segar.
Namun, pandemik juga bisa merambat melalui peradaban. Faktanya, salah satu pandemik yang paling menghancurkan di dunia membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk menewaskan banyak korban di dunia.
Epidemi AIDS telah membunuh sekitar 32 juta orang sejak pertama kali diidentifikasi pada 1980-an. Singkatnya, Black Death —wabah paling terkenal sepanjang sejarah—hanya membunuh sekitar 25 juta. Memang, itu persentase yang jauh lebih tinggi dari populasi. Namun, dalam hal kematian, AIDS bisa dibilang lebih unggul.
Pada 1986, seorang dokter bernama David Baltimore memperingatkan bahwa wabah AIDS jauh lebih buruk daripada yang diperkirakan oleh pemerintah federal.
Menurut New York Times, Baltimore, yang merupakan ketua komite yang merilis laporan tentang masalah ini, mengatakan kepada wartawan bahwa National Academy of Sciences "cukup ketakutan" oleh potensi epidemi virus. Dalam laporan itu, agensi memperingatkan, "Jika penyebaran virus tidak diperiksa dan ditangani, epidemi bisa menjadi bencana."