ilustrasi terapi dengan profesional kesehatan mental (brainandlife.org)
Berbagai macam fobia, termasuk zoofobia, bisa diobati, bahkan disembuhkan. Jika rasa takut yang dialami relatif ringan, visualisasi yang dipandu dengan pernapasan terarah mampu menenangkan respons stres seseorang.
Membicarakan ketakutan dengan teman atau kerabat yang mendukung juga bisa membantu. Akan tetapi, seumpama rasa takut mulai membatasi aktivitas sehari-hari atau ketika terdapat perasaan panik luar biasa, sebaiknya konsultasikan dengan profesional kesehatan mental.
Terdapat berbagai opsi untuk pengobatan yang meliputi:
- Terapi paparan: pengobatan lini pertama untuk zoofobia dan jenis fobia lainnya adalah terapi pemaparan, yakni bentuk psikoterapi yang membantu orang menghadapi dan akhirnya mengatasi fobia dan gangguan kecemasan yang dialami. Terapi ini dilakukan dengan memaparkan sumber kecemasan atau ketakutan kepada pengidap fobianya. Hanya profesional kesehatan mental berlisensi saja yang boleh memberikan terapi ini.
- Terapi perilaku kognitif: terapi perilaku kognitif (CBT) merupakan pengobatan yang dilakukan oleh psikolog atau psikiater dengan tujuan untuk mengidentifikasi serta mengubah pikiran dan keyakinan irasional. Orang dengan fobia spesifik bisa memiliki ketakutan tunggal atau fobia ganda. Umumnya, orang yang memiliki banyak fobia lebih berisiko untuk mengembangkan gangguan suasana hati atau kecemasan tambahan.
- Pengobatan kombinasi dan obat-obatan: profesional kesehatan mental dapat merekomendasikan kombinasi terapi paparan, CBT, dan obat-obatan untuk orang-orang dengan banyak fobia atau gangguan kecemasan. Adapun sejumlah obat yang efektif untuk gangguan kecemasan bisa mencakup:
- Antidepresan, seperti selective serotonin reuptake inhibitors dan antidepresan trisiklik.
- Beta-blocker, yang membantu meredakan gejala kecemasan seperti tekanan darah tinggi dan detak jantung yang cepat.
- Obat penenang, seperti benzodiazepin.
Orang dengan zoofobia belum tentu menyadari bahwa mereka sebenarnya memiliki fobia terhadap hewan tertentu. Namun, profesional kesehatan mental biasanya mampu mendiagnosis fobia tersebut. Umumnya fobia terhadap hewan merespons teknik terapi dengan sangat baik.
Pengobatan untuk zoofobia akan berbeda untuk setiap orang. Karenanya, rencana perawatan dipersonalisasi guna mengatasi gejala, preferensi, dan gaya hidup setiap orang. Konsultasikanlah dengan profesional mengenai manfaat dan risiko dari tiap pengobatan yang tersedia.
Zoofobia atau fobia terhadap hewan ini lebih sering berkembang selama masa kanak-kanak karena pengalaman buruk dengan hewan tertentu. Memiliki fobia ini tentu dapat mengganggu karena seseorang bisa merasa cemas berlebihan atau panik ketika berpapasan atau berkontak dengan hewan yang ditakuti.
Walaupun begitu, zoofobia dapat merespons perawatan dengan sangat baik. Jadi, seandainya kamu merasa memiliki zoofobia, atau fobia apa pun, jangan takut untuk memeriksakan diri ke psikolog atau psikiater untuk mengatasi ketakutan berlebihan tersebut, ya.