Seorang pria tidak akan bisa ejakulasi tanpa aliran darah yang tepat. Bila aliran darah tidak sesuai, maka bukan tidak mungkin pria akan mengalami priapisme, yakni kenodisi ereksi yang terus terjadi selama berjam-jam (lebih dari 4 jam) dan menyebabkan nyeri. Yang perlu menjadi catatan, kondisi ereksi abnormal ini terjadi tanpa harus adanya rangsangan atau hubungan seksual.
Pripisme bisa menyerang pria pada usia berapa pun, bahkan pada anak-anak. Penyebabnya antara lain konsumsi obat-obatan tertentu, konsumsi marijuana dan kokain, anemia sel sabit, cedera pada tulang belakang atau area genital, keracunan karbon monoksida, dan sengatan kalajengking atau laba-laba.
Secara umum, priapisme dibedakan menjadi dua jenis, yakni:
- Pripapisme Iskemik, yakni pripapisme yang disertai nyeri dan darah tidak dapat keluar dari penis. Penis menjadi keras, tetapi bagian ujungnya lembut.
- Priapisme Non-Iskemik, yakni priapisme yang tidak disertai nyeri dengan kondisi penis tegak tetapi tidak mengeras. Hal ini dikarenakan terlalu banyak darah yang mengalir ke penis.
Mengkhawatirkan, bukan? Karena itu, selalu jaga kebersihan organ genital dan kesehatan tubuh. Bila ada hal yang mencurigakan, jangan bersikap abai dan mengentangkan. Segera konsultasi ke dokter sebelum hal lebih buruk terjadi.