Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App

Age Verification

This content is intended for users aged 18 and above. Please verify your age to proceed.

ilustrasi kondom (pexels.com/cottonbro)
ilustrasi kondom (pexels.com/cottonbro)

Intinya sih...

  • Kondom sering digunakan untuk mencegah kehamilan dan penyakit menular seksual
  • Penggunaan kondom yang tidak tepat dapat mengurangi efektivitas perlindungan
  • Beberapa kesalahan umum dalam penggunaan kondom dapat berdampak serius pada kesehatan
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kondom merupakan salah satu alat kontrasepsi yang paling umum digunakan untuk mencegah kehamilan serta melindungi diri dari penyakit menular seksual (PMS). Meskipun terlihat sederhana dan mudah digunakan, kenyataannya masih banyak orang yang melakukan kesalahan saat memakainya. Kesalahan-kesalahan ini sering kali dianggap sepele, padahal bisa berdampak serius.

Dalam praktiknya, penggunaan kondom yang tidak tepat justru mengurangi efektivitas perlindungannya. Akibatnya, risiko tertular penyakit atau kehamilan yang tidak diinginkan tetap tinggi. Oleh karena itu, penting untuk memahami dan menghindari lima kesalahan kecil namun fatal saat menggunakan kondom berikut ini.

1. Memakai kondom terlambat

ilustrasi kondom (pexels.com/cottonbro)

Salah satu kesalahan paling umum adalah menunda pemakaian kondom hingga momen hampir klimaks. Banyak orang berpikir bahwa selama penetrasi awal belum terlalu dalam atau belum ejakulasi, maka risiko tetap rendah. Padahal, cairan pra-ejakulasi yang keluar di awal sudah mengandung sperma dan bisa membawa penyakit menular seksual.

Memakai kondom sejak awal sebelum adanya kontak genital sangat penting. Risiko penularan HIV, klamidia, atau gonore tetap bisa terjadi melalui kontak kulit atau cairan tubuh sejak awal. Jadi, jangan menunggu “nanti-nanti”—pastikan kondom sudah terpasang sebelum ada kontak langsung.

2. Tidak mengecek tanggal kadarluarsa

ilustrasi kondom (pexels.com/cottonbro)

Kondom, seperti produk lainnya, memiliki masa kedaluwarsa. Sayangnya, tidak sedikit orang yang mengabaikan hal ini. Menggunakan kondom yang sudah kedaluwarsa meningkatkan risiko robek, mengering, atau tidak efektif dalam menahan cairan. Hal ini bisa membuatmu dan pasanganmu dalam posisi berisiko tinggi.

Sebelum membuka bungkusnya, selalu periksa tanggal kedaluwarsa yang tertera. Simpan juga kondom di tempat yang sejuk dan kering, jangan di dompet atau di dalam mobil yang panas, karena suhu tinggi bisa merusak kualitas lateks dan membuatnya lebih mudah sobek saat digunakan.

3. Tidak menyisahkan ujung kondom untuk menampung sperma

ilustrasi kondom (pexels.com/cottonbro)

Ketika memasang kondom, penting untuk menyisakan sedikit ruang di bagian ujungnya. Ruang ini berfungsi untuk menampung sperma saat ejakulasi. Jika tidak ada ruang, tekanan sperma bisa menyebabkan kondom pecah atau bocor, terutama jika langsung ditempelkan terlalu ketat di ujung penis.

Kesalahan ini sering terjadi karena terburu-buru atau tidak tahu cara pakai yang benar. Untuk menghindari hal ini, pastikan kamu menjepit ujung kondom sebelum menggulirkannya ke sepanjang batang penis. Langkah kecil ini sangat krusial dalam menjaga efektivitas perlindungan

4. Menggunakan pelumas yang salah

ilustrasi kondom (pexels.com/cottonbro)

Tidak semua pelumas aman digunakan bersama kondom, terutama yang berbahan dasar minyak seperti baby oil, lotion, atau petroleum jelly. Pelumas berbasis minyak bisa merusak struktur lateks dan menyebabkan kondom lebih cepat robek. Sayangnya, masih banyak orang yang tidak menyadari hal ini dan asal menggunakan pelumas yang ada di rumah.

Gunakan pelumas berbasis air atau silikon yang secara khusus dirancang aman untuk digunakan bersama kondom lateks. Pelumas yang tepat tidak hanya membuat aktivitas seksual lebih nyaman, tetapi juga memperkecil risiko sobek akibat gesekan berlebih. Jangan sampai salah pilih pelumas membuat niat melindungi justru jadi berbahaya.

5. Menggunakan kondom lebih dari sekali

ilustrasi kondom (pexels.com/cottonbro)

Beberapa orang mungkin berpikir untuk menghemat atau merasa "sayang" jika harus mengganti kondom setiap kali berganti ronde atau posisi. Namun, penggunaan kondom lebih dari sekali adalah kesalahan besar. Setelah ejakulasi, kondom sebaiknya langsung dilepas dan dibuang karena sudah terkontaminasi dan kehilangan kelenturannya.

Menggunakan kondom lebih dari sekali berisiko tinggi mengalami kebocoran atau robek tanpa disadari. Selain itu, potensi perpindahan bakteri atau virus juga semakin besar. Selalu gunakan kondom baru untuk setiap sesi, dan buang dengan cara yang benar setelah digunakan.

Kondom memang alat kontrasepsi yang praktis dan efektif, tetapi hanya jika digunakan dengan cara yang benar. Kesalahan kecil seperti tidak mengecek tanggal, memasangnya dengan cara yang salah, atau menggunakan pelumas sembarangan bisa menyebabkan konsekuensi besar. Kesalahan-kesalahan ini bukan hanya soal kehamilan, tapi juga menyangkut risiko kesehatan jangka panjang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team