Aku masih ingat ketika masih remaja, ibuku tak pernah duduk di sebelahku dan berbicara soal seks denganku. Justru ibuku hanya mengulang deretan kalimat yang sama setiap kali pembicaraan kami mengarah ke urusan seks, "tunggu sampai kamu menikah". Dan, karena aku memang tak pernah bertanya apapun, aku mendengarkan apa yang ibu katakan. Aku bahkan tak pernah belajar apapun soal seks.
Saat orang-orang membicarakan soal orgasme atau penis, aku tak pernah berkata sepatah katapun karena aku tak memiliki bayangan samasekali bagaimana caranya untuk bergabung dengan percakapan serupa. Alih-alih belajar soal seks, aku hanya fokus pada karier dan studi, serta "menunggu" hingga hari pernikahan tiba. Banyak orang yang menyuruhku untuk menunggu, namun beberapa orang justru menatapku aneh dan bertanya mengapa aku seperti itu.
Aku sudah cukup mendengar banyak hal ketika itu menyangkut urusan soal seks. Mulai dari "your first time sucks", "tunggu sampai kamu menikah", "rasanya sakit banget", hingga "udahlah gak usah macem-macem". Tapi, aku tak ingin menunggu karena aku tahu aku harus belajar semua hal. Toh aku tak bakal melakukan seks sebelum menikah. Aku hanya ingin tahu ilmu yang benar.