Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App

Age Verification

This content is intended for users aged 18 and above. Please verify your age to proceed.

rd.com

Girls, seperti bagian tubuh lain yang berfungsi dengan baik, area sekitar miss V juga berkeringat. Hal ini sama sekali normal kok, walaupun kamu juga pasti merasa gerah dan tidak nyaman jika kondisi ini berlangsung terlalu lama. Bahkan bukan tidak mungkin, kamu bisa mengalami iritasi lantaran situasi yang terlalu lembap di bawah sana.

1. Vagina tidak berkeringat

onlinedoctor.lloydspharmacy.com

Satu hal yang pasti, vagina sendiri tidak akan mengeluarkan keringat karena memang tidak. Miss V tidak mempunyai kelenjar keringat yang memungkinkannya memproduksi keringat seperti kebanyakan organ tubuh lainnya. Adapun keringat yang menyebabkan kelembapan di area sana tidak lain adalah bagian luar dan area sekitar genital ini seperti selangkangan.

2. Kelenjar keringat dan keringat di area sekitar miss V berbeda

30seconds.com

Di samping bukan vagina yang melakukan ekskresi keringat, hal lain yang perlu kamu garis bawahi adalah bahwa kelenjar keringat di area ini berbeda. Sementara kelenjar keringat di bagian tubuh lain berupa kelenjar ekrin, kelenjar di ketiak dan sekitar miss V (termasuk labia mayora) berupa apokrin. 

FYI, keringat yang dihasilkan oleh kelenjar apokrin mengandung protein. Bakteri di area tersebut pun kemudian memecah kandungan kelompok senyawa organik tersebut. Efeknya, hidungmu pun tidak jarang akan membaui aroma tertentu dari keringat yang dihasilkan.

3. Rambut kemaluan yang terlalu lebat

independent.co.uk

Ketika rambut kemaluan dibiarkan tubuh terlalu lebat, suhu di bawah sana pun jadi semakin panas. Dengan demikian, kelenjar apokrin memproduksi keringat lebih banyak. Akibatnya, bakteri yang terjebak di rambut kemaluan jadi semakin betah untuk tinggal dan memungkinkan terjadinya risiko infeksi bila kamu tidak membersihkannya dengan tepat.

4. Kelebihan berat badan

medicalnewstoday.com

Girls, lemak adalah insulator alami tubuh. Semakin banyak lemak berlebih yang tertimbun (terutama di bagian perut, panggul, dan paha pada wanita), semakin banyak panas yang akan terperangkap di area tersebut dan membuat produksi keringat meningkat pula. Lebih-lebih, kalau kamu memiliki cukup banyak timbunan lemak di sekitar panggul, daerah sekitar kemaluan juga akan jadi lebih mudah berkeringat.

5. Bahan celana dalam yang kurang 'bersahabat'

wardrobemyself.com

Dibandingkan pria, wanita mempunyai lebih banyak opsi soal celana dalam yang akan dipilih. Sayangnya, tidak semua pilihan yang tersedia dibuat dengan bahan yang 'bersahabat'.

Padahal, untuk memastikan bahwa kamu akan merasa nyaman untuk beraktivitas selama jangka waktu cukup panjang, bahan-bahan yang mudah menyerap keringat dan memiliki sirkulasi udara baik sangat diperlukan. Jangan sampai kamu justru mengenakan celana dalam yang justru memerangkap panas seperti bahan serat sintetis.

6. Pembalut dan panty liner

mediclique.org

Girls, mayoritas pembalut dan panty liner tidak dibuat dengan bahan-bahan yang breathable. Karena itu, saat menggunakan produk ini, kamu tentu merasa bahwa situasi di sekitar miss V jadi agak panas dan lembap, bukan?

Maka dari itu, pastikan kamu hanya mengenakan seperlunya, terutama panty liner. Bila tidak benar-benar dibutuhkan, hindari menggunakan produk ini untuk menekan pula risiko terjangkit ISK (Infeksi Saluran Kemih).

7. Olahraga

medicalnewstoday.com

Tentu, saat kamu berolahraga atau melakukan aktivitas fisik yang menyebabkan badan basah oleh keringat, area miss V juga akan ikut menjadi basah dan berkeringat. Kamu pun tidak akan bisa menghindari kondisi ini ketika sedang berolahraga. Apalagi saat memilih jenis latihan yang fokus pada otot-otot tubuh bagian bawah, seperti berlari.

Selain membuat rasa tidak nyaman, area miss V yang lembap dan berkeringat juga berisiko menimbulkan berbagai penyakit, Girls. Untuk itu, jangan malas untuk senantiasa menjaga kebersihan organ yang satu ini, termasuk daerah di sekitarnya, ya!

Editorial Team