Perlukah Kondom saat Melakukan Seks Oral?
Seks oral juga berisiko menyebarkan penyakit
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seks oral telah menjadi bentuk aktivitas seksual yang umum. Aktivitas seksual ini melibatkan mulut, bibir, atau lidah untuk merangsang alat kelamin.
Seks oral dapat diberikan kepada laki-laki maupun perempuan. Ini juga bisa menjadi bagian alami dan menyenangkan dari kontak seksual dengan pasangan.
Kondom merupakan bentuk perlindungan seks yang paling umum dan mudah dicari. Alat kontrasepsi ini umumnya digunakan selama seks penetrasi. Namun, akhir-akhir ini, banyak orang mulai bertanya-tanya apakah kondom juga diperlukan selama seks oral?
Pasalnya, banyak infeksi menular seksual (IMS) tidak hanya menular lewat seks penetrasi. Kali ini, kita akan membahas apakah kondom benar-benar diperlukan saat seks oral.
1. Risiko seks oral
Banyak orang memilih seks oral untuk menghindari kehamilan. Meskipun begitu, seks oral tetap dapat menularkan IMS dan beberapa infeksi lainnya.
Pasalnya, kontak mulut dengan alat kelamin atau anus melibatkan kontak dengan cairan dan feses alat kelamin, yang menimbulkan risiko terkena infeksi.
Risiko penularan IMS melalui seks oral bergantung pada beberapa hal, seperti jenis IMS, jenis hubungan seks, dan jumlah tindakan seks yang dilakukan. Menurut Centers for Disease Control and Prevention, berikut sejumlah risiko seks oral secara umum:
- Ada risiko tertular IMS pada alat kelamin dan area genital setelah menerima seks oral dari pasangan yang memiliki infeksi mulut atau tenggorokan.
- Terjangkit IMS di lebih dari satu area pada waktu yang bersamaan. Misalnya, kamu mungkin memiliki IMS di tenggorokan dan alat kelamin.
- Beberapa IMS (yaitu sifilis, gonorea) dan infeksi usus yang ditularkan melalui seks oral dapat menyebar ke dalam tubuh.
- Seks oral dengan anus dapat menularkan hepatitis A dan B dan parasit usus, seperti Giardia, E.coli, dan Shigella.