ilustrasi menstrual cup dan tampon (jeanhailes.org.au)
Mudah digunakan, menstrual cup dapat menampung darah haid untuk dibuang dan dibersihkan. Dibanding tampon, risiko TSS pada menstrual cup bahkan kurang dari 1 persen. Nah, seberapa sering kita harus mencuci atau menggantinya?
Tergantung dari siklus haid masing-masing, dr. Riska mengatakan bahwa saat intensitas menstruasi atau darah haid yang keluar berjumlah minim, maka bisa dibersihkan tiap 12 jam. Namun, jika sedang deras, maka bisa terakumulasi dalam waktu 6-8 jam, sehingga harus terus dibersihkan.
"Butuh 3-6 bulan untuk penyesuaian penggunaan menstrual cup. Dengan begitu, para pengguna menstrual cup juga bisa langsung tahu kapan sedang 'deras' dan menstrual cup harus diganti," imbuh dr. Riska.
ilustrasi mencuci menstrual cup di air rebus (theflowcontrol.com)
Umumnya, menstrual cup dapat dibersihkan sebelum dipakai lagi. Dokter Riska menjelaskan bahwa menstrual cup dapat disterilkan dengan cara direbus. Setiap kali diganti, menstrual cup dapat dicuci dengan sabun khusus vagina agar pH-nya sesuai (3.5-5.5).
“Menstrual cup dapat diganti saat mandi. Untuk mengantisipasi saat sedang ‘deras’, bawalah terus sabun khusus vagina agar [menstrual cup] bisa dibersihkan setiap saat,” ujar dr. Riska.
Baik menstrual cup atau vagina, dr. Riska tidak menyarankan untuk terlalu getol mencuci atau mensterilkannya. Vagina pada dasarnya tidak steril dan punya kemampuan untuk membersihkan dirinya sendiri. Bila terlalu sering dibersihkan, maka dapat mengganggu mikrobioma dan mempercepat pertumbuhan bakteri atau kuman patogen yang menyebabkan keputihan.
"Menstrual cup tidak perlu terlalu steril karena pada dasarnya, vagina tidak steril dan memiliki mikrobiomanya sendiri. Cukup sering cebok dengan arah depan ke belakang," kata dr. Riska.