Penting diketahui bahwa seks anal membawa risiko kesehatan yang besar bagi pelakunya. Salah satu alasannya, anus tidak dapat secara alami melumasi dirinya sendiri untuk mengurangi ketidaknyamanan dan masalah terkait gesekan, seperti cedera kulit.
Beberapa potensi risiko seks anal yang perlu diwaspadai antara lain:
- Infeksi bakteri: Anus tidak dapat memproduksi pelumas alami, seperti yang dimiliki vagina. Lapisan rektum juga lebih tipis daripada vagina. Kurangnya pelumasan dan tipisnya jaringan meningkatkan risiko robekan akibat gesekan di anus dan rektum. Karena rektum dan anus selalu dilewati tinja yang mengandung bakteri, bakteri berpotensi menyerang kulit melalui robekan.
- Peningkatan risiko penyakit menular seksual: Karena seks anal dapat menyebabkan infeksi bakteri, ini juga dapat meningkatkan risiko penyakit menular seksual, seperti klamidia, gonore, hepatitis, HIV, dan herpes.
- Wasir yang memburuk: Bagi orang yang sudah memiliki wasir, anal seks dapat menyebabkan wasir memburuk.
- Peningkatan risiko fistula: Ada kemungkinan robekan pada lapisan anus atau rektum dapat tumbuh lebih besar. Robekan ini mungkin menjadi sangat besar hingga melampaui usus. Robekan yang menyebabkan dua bagian tubuh yang seharusnya terpisah menjadi terhubung disebut fistula. Fistula adalah situasi medis darurat karena memungkinkan tinja dari usus memasuki tempat lain di tubuh.
Itulah pengertian mengenai orgasme anal. Mengingat seks anal memiliki risiko yang besar, penting untuk mempertimbangkannya matang-matang karena bagaimanapun juga, seks aman, sehat, dan nyaman adalah suatu keharusan bagi setiap pasangan.
Jika kamu ingin merasakan sensasi orgasme selain dari vagina, kamu masih bisa mendapatkannya melalui stimulasi klitoris, puting, bahkan orgasme kulit yang lebih aman dibandingkan seks anal.
Referensi
Health. Diakses pada Juni 2024. What Is an Anal Orgasm?
Medical News Today. Diakses pada Juni 2024. Everything you need to know about orgasms.
Medical News Today. Diakses pada Juni 2024. What are the risks of anal sex?