Seorang pengguna di X alias Twitter mengunggah cuitan dengan tangkapan gambar yang mengatakan bahwa ada akun yang menyebarkan sex tape. Dalam postingan yang beredar dijelaskan bahwa video rekaman tersebut disebarkan tanpa persetujuan individu yang berada di dalamnya.
Sebelum berkomentar lebih jauh, ada baiknya mengetahui apa itu sex tape terlebih dahulu. Selain pengertian, pahami mengapa hal tersebut bukan termasuk konten yang patut disebarluaskan.
Sex tape adalah istilah dalam bahasa Inggris yang jika diartikan ke bahasa Indonesia berarti rekaman seks. Istilah tersebut bermakna sebagaimana artinya, yakni dokumentasi dalam bentuk rekaman audiovisual yang bermuatan aktivitas seksual.
Keberadaan rekaman seksual ini bisa memicu dilema. Beberapa orang mungkin membuat sex tape sebagai dokumentasi pribadi. Jika dibuat dengan kesepakatan antara pihak yang terlibat, maka rekaman tersebut tidak termasuk pelanggaran hukum.
Poin tersebut sesuai dengan Pasal 6 UU Pornografi dengan mengecualikan kepentingan pribadi dari tindakan menyimpan produk pornografi yang melanggar undang-undang. Dengan syarat, tidak disebarluaskan.
Namun, ketika rekaman dibuat tanpa izin salah satu atau lebih pihak terlibat, maka sex tape menjadi hal ilegal. Belum lagi jika nantinya video rekaman diunggah atau bisa diakses oleh publik.
Dengan atau tanpa persetujuan individu yang terlibat di dalamnya, tindakan penyebaran tersebut akan tetap melanggar undang-undang pornografi. Selain itu, adanya distribusi atau unggahan yang membuat konten tersebut dapat diakses pun dilarang dalam Pasal 27 ayat 1 UU ITE.
Beberapa orang mungkin mengartikan sex tape sebagai konten porno. Namun, perlu digarisbawahi bahwa sex tape yang bocor non-konsensual atau disebarluaskan sebagai bentuk balas dendam bukanlah konten pornografi.
Jika kamu mengetahui hal demikian, baiknya segera laporkan, ya. Unggahan sex tape di platform pornografi komersial pun seharusnya ilegal dan tidak bisa ditampilkan.
April Masini, seorang ahli hubungan dan penulis dalam Medical Daily turut menjelaskan mengenai hal tersebut. Menurutnya, terdapat perbedaan antara rekaman seks dan konten pornografi. Salah satu yang mendasari adalah poin alasan pembuatannya.
Sex tape merupakan video amatir yang direkam tanpa tujuan didistribusikan. Sementara itu, konten porno dibuat terkonsep, direkam oleh pihak ketiga, bahkan multi-angled dengan menampilkan bagian intim yang cukup close up.
Carolanne Marcantionio, LMSW., seorang terapis seks di Brooklyn, New York, dalam Nylon alasan kenapa orang membuat sex tape. Bagi sebagian orang, rekaman seks mungkin membantu meningkatkan gairah hubungan seksual.
Testimoni lain dalam sumber yang sama menyebutkan bahwa rekaman seks mungkin dibuat sebagai obat rindu ketika jauh dari pasangannya. Adapun sumber lain menjelaskan bahwa ada kesenangan tersendiri ketika merekam aktivitas seksual yang dilakukan.
Akan tetapi, pembuatan sex tape ini bisa menjadi bumerang. Terlebih ketika hubungan berakhir atau setelah pertengkaran buruk. Jika kamu berencana membuatnya, pertimbangkan pula risiko perangkat terkena hack yang mungkin membuat konten privat tersebut tersebar luas.
Apa itu sex tape memang tidak dilarang, tetapi dengan syarat dan ketentuan yang mengikat. Boleh tidaknya dibuat memang kembali kepada individu masing-masing. Akan tetapi, kalau kamu melihat ada sex tape tersebar di media sosial sebaiknya segera dilaporkan, ya.
Referensi:
NYLON. Diakses pada Juni 2024. The Real Reason People Make Sex Tapes
Restless Network. Diakses pada Juni 2024. ‘Leaked Sex Tape’ Is Not a Genre of Porn
Medical Daily. Diakses pada Juni 2024. Should You Make A Sex Tape? How Amateur Adult Films Can Build Intimacy And Lead To Better Sex