Cairan Sperma Sedikit saat Ejakulasi? Waspadai Ejakulasi Retrograde

Jumlah air mani (cairan pelindung dan makanan bagi sperma) sangat sedikit atau tidak keluar sama sekali setelah mencapai orgasme (orgasme kering)? Waspada, bisa jadi itu sinyal adanya masalah ejakulasi retrograde (retrograde ejaculation) atau ejakulasi terbalik.
Masalah ejakulasi sering menimbulkan ketidaknyamanan, terlebih lagi jika berkaitan dengan hubungan dengan pasangan. Tak hanya itu, masalah ini juga bisa menjadi indikasi kondisi medis yang mendasarinya.
Meskipun ejakulasi retrograde tidak berbahaya, tetapi kalau dibiarkan mungkin bisa menyebabkan masalah kesuburan. Yuk, mengenali kondisi ini lebih lanjut. Baca ulasan lengkapnya berikut ini!
1. Bukannya keluar lewat ujung penis, ejakulasi retrograde menyebabkan sperma masuk ke dalam kandung kemih
Normalnya, saat laki-laki mengalami ejakulasi, sperma akan keluar dari penis melalui uretra. Sementara, otot yang dikenal dengan sfingter kandung kemih akan menutupi kandung kemih dengan tujuan mencegah sperma memasukinya.
Namun, berbeda dengan kasus ejakulasi retrograde, di mana sfingter kandung kemih tidak dapat bekerja secara optimal, sehingga menyebabkan sperma malah masuk ke dalam kandung kemih.
Ejakulasi retrograde dapat menyebabkan infertilitas atau kemandulan pada beberapa pria. Hal ini bisa terjadi ketika produksi sperma sedikit atau tidak ada sperma yang membuahi sel telur secara sempurna.
Dalam kajian yang dimuat dalam jurnal “Translational Andrology and Urology” tahun 2016, disebutkan bahwa ejakulasi retrograde dapat menyebabkan infertilitas atau ketidaksuburan dengan perkiraan 0,3-2 persen.