Menua bukan hanya perihal pertambahan usia, tetapi juga perubahan kondisi fisik. Bentuk tubuh, berat badan, kulit, dan massa otot turut berubah, berbeda dengan usia muda. Begitu juga dengan stamina yang semakin berkurang. Perubahan empiris ini kemudian bisa membuat satu sama lain menganggap dirinya tidak lagi menarik.
Dari sini muncul permasalahan psikologis yang menghalangi keintiman dan kehidupan seks yang memuaskan. Belum lagi, lansia juga kerap mengidap penyakit kronis yang membuat pemikirannya teralihkan pada pengobatan, alih-alih memikirkan seks.
Mengutip National Institute on Aging, permasalahan pun kian rumit ketika menyangkut organ reproduksi. Bagi perempuan, vagina pada usia tua tidak lagi sama. Karakteristiknya lebih kaku, bahkan bisa memendek, menyempit, dan tidak lagi terlubrikasi secara alami. Ditambah lagi, perempuan lansia juga mengalami menopause yang memengaruhi perubahan hormon. Akibatnya, perempuan kehilangan gairah seksual.
Sementara bagi laki-laki, permasalahan utama yang kerap dialami adalah disfungsi ereksi. Penis tidak lagi dapat mempertahankan ereksi seperti dahulu kala. Bahkan, ada pula yang sudah tidak mampu melakukan ereksi.
Tentu, muara dari permasalahan-permasalahan tersebut adalah menurunnya dorongan untuk melakukan kegiatan seksual. Namun, para lansia tidak perlu risau menghadapi masalah ini. Uraian di bawah dapat menjadi solusi!